KETIKA aku ingin hidup KAYA,
Aku lupa bahwa HIDUP adalah KEKAYAAN.
KETIKA aku takut MEMBERI,
Aku lupa bahwa semua yang aku miliki adalah PEMBERIAN.
KETIKA aku ingin jadi yang TERKUAT,
Aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN, Allah memberi aku KEKUATAN.
KETIKA aku takut RUGI,
Aku lupa bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN.
HIDUP ini sangatlah INDAH jika
MENSYUKURI apa yang sudah ada.
Adakalanya yang TERINDAH bukanlah yang TERBAIK,
Yang SEMPURNA tidak menjanjikan KEBAHAGIAAN.
Tetapi ketika kita mampu dan mau MENERIMA semua KEKURANGAN & KELEBIHAN...
Itulah KEBAHAGIAAN.
Rabu, 08 Januari 2014
sifat laki laki
sifat laki laki_
1.) Jika lelaki itu diam, braarti dia sedang mendengarkanmu.
2.) Jika lelaki menatapmu, dia berfikir kaulah yang tercantik di dunia.
3.) Jika kau bersandardi bahu atau dadanya, dia merasa telah memiliki dunia.
4.) Jika Lelaki sering menelfonmu tanpa alasan, berarti dia sedang in Love padamu.
5.) Jika Lelaki berkata dia merindukanmu, berarti dia sedang merindukanmu melebihi yang kau bayangkan.
1.) Jika lelaki itu diam, braarti dia sedang mendengarkanmu.
2.) Jika lelaki menatapmu, dia berfikir kaulah yang tercantik di dunia.
3.) Jika kau bersandardi bahu atau dadanya, dia merasa telah memiliki dunia.
4.) Jika Lelaki sering menelfonmu tanpa alasan, berarti dia sedang in Love padamu.
5.) Jika Lelaki berkata dia merindukanmu, berarti dia sedang merindukanmu melebihi yang kau bayangkan.
bahagianya seorang jomblo
BAHAGIANYA SEORANG JOMBLO
☆ Gak ada Yang nyakitin ☆
☆ Gak ada yang nyelingkuhin ☆
☆ Gak ada yang duain ☆
☆ Gak ada yang bikin Galau ☆
☆ Gak ada yang boongin ☆
~ JOMBLO ITU BEBAS ~
☆ Bebas macarin siapa aja ☆
☆ Bebas kemana aja ☆
☆ Bebas mau pulang kapan aja ☆
Bener Gak Sihh Mblo....???
☆ Gak ada Yang nyakitin ☆
☆ Gak ada yang nyelingkuhin ☆
☆ Gak ada yang duain ☆
☆ Gak ada yang bikin Galau ☆
☆ Gak ada yang boongin ☆
~ JOMBLO ITU BEBAS ~
☆ Bebas macarin siapa aja ☆
☆ Bebas kemana aja ☆
☆ Bebas mau pulang kapan aja ☆
Bener Gak Sihh Mblo....???
I.
DESKRIPSI PERUSAHAAN
1.1 Sejarah Perusahaan
Awal
berdirinya perusahaan yaitu Balla Unti pada tahun 2011, dimana Bapak Juan
membuka sebuah usaha yang diberi nama Balla
Unti (pisang stick). Nama Balla Unti
(pisang stick) itu sendiri diambil dari pengalaman yang telah dialaminya
dengan mencoba membuat pisang stick
sehingga pemeberian nama tersebut yang menggambarkan dari pengalamannya. Usaha
ini bergerak dibidang makanan ringan atau cemilan, dimana pertama kali
didirikan di depan rumah Bapak Juan yang bertempat di Jl. Urip Sumoharjo.
Bapak
Juan mendirikan usahanya dari coba-coba dan niat untuk mendirikan usaha
kecil-kecilan, dan menurutnya prospek kedepannya bagus karena setiap orang
pasti menyukai olahan dari pisang. Awalnya Bapak Juan bekerjasama dengan Bapak Messa, Bapak Messa
adalah teman Bapak Juan dan mereka sudah kenal lama, dari situlah Bapak Juan
ingin berkerja sama untuk membuka usaha Balla Unti. Kerja sama yang dijalani
berjalan dengan sangat lancar terbukti dengan banyaknya pendapatan yang beliau
dapatkan dari kerja sama tersebut. Namun setelah Bapak Messa merasa modalnya
sudah kembali beliau kemudian memutuskan hubungan kerja sama dengan Bapak Juan.
Walaupun
dari coba-coba membuat usaha. pendapatan yang diperoleh tidak membuat Bapak Juan
putus asa untuk membuka usaha lagi sehingga dengan modal sebesar Rp 5.000.000,-
tidak menjadi masalah yang berarti,
dengan modal sebesar Rp. 5.000.000,- dimana usaha yang dirintis
oleh beliau ini merupakan usaha yang
bergerak dalam produksi.
Usaha
yang dirintis sejak tahun 2011 tersebut berasaskan atas asas kekeluargaan. Pada
awalnya, Balla Unti yang di dirikan oleh Bapak Juan hanyalah sebuah kios kecil yang dibuka di pelataran rumah mereka dan sebagai tempat
produksi pengolahan dan pembuatan pisang stick.
Kios kecil itu tidak memiliki
karyawan. Balla Unti sempat tutup beberapa bulan karena usaha Balla Unti yang didirikan oleh Bapak Juan
mengalami kekurangan modal, tetapi kejadian tersebut tidak membuat Bapak Juan putus asa. Dengan bantuan keluarga
yang merupakan karyawan di Balla Unti mereka membuka kembali usaha mereka yang lebih baik dan lebih besar.
Balla
Unti didirikan di Jl. Urip sumoharjo karena mengingat masih kurangnya orang merintis
usaha produksi pisang stick di wilayah tersebut. Selain kurangnya pesaing dan melihat
prospek usaha tersebut sangat tinggi artinya banyaknya warga di wilayah
tersebut tetapi masih kurangnya produsen atau pedagang yang bergerak dalam
penjualan pisang stick, membuat usaha tersebut bisa dikatakan sebagai usaha
yang menjanjikan. Balla
Unti ini dipimpin oleh Bapak Juan yang dimana usaha ini dirintis atas
partisipasi dari keluarga yang senantiasa menciptakan sebuah usaha yang
berkonsep pada penambahan sumber penghasilan bagi kehidupan sehari-hari. Hal
ini nampak pada karyawan yang bekerja semuanya hasil perekrutan dari kalangan
keluarga Bapak Juan itu sendiri.
Pada tahun
2012, Balla Unti yang bertempat di Jl. Urip sumoharjo mulai mendapat sedikit konsumen rumah tangga.
Beliau mencari tempat untuk menjual produknya dan akhirnya beliau mendapatkan
tempat di perintis kemerdekaan km 10 tepatnya didekat pintu 1 Unhas. Sejak itu
banyak anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membeli
produk di Balla Unti. Perkembangan ini tentunya tidak mudah tercapai dan banyak
hal-hal yang harus dipelajari oleh Bapak Juan
dan para karyawan. Hal-hal tersebut terkait dengan berbagai macam
persoalan mulai dari proses pengemasan dan pemberian motif pada kemasan yang
digunakan agar dapat menarik perhatian konsumen serta proses pemsaran produk
pisang stick dan lumpia pisang harusnya memberikan pelayanan yang baik bagi
konsumen
ataupun pelanggan. Untungnya, karyawan Bapak Juan siap untuk bekerja
keras, untuk terus memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka peroleh dalam pekerjaan yang dialaminya selama ini.
ataupun pelanggan. Untungnya, karyawan Bapak Juan siap untuk bekerja
keras, untuk terus memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka peroleh dalam pekerjaan yang dialaminya selama ini.
Usaha
Balla Unti ini selain memproduksi pisang stick juga membuat variasi rasa. Usaha pisang stick tersebut digunakan untuk menambah produk
utama Bapak Juan di distribusikan ke konsumen dan pelanggan yang berada di
daerah yang terdapat disekitar Saat ini produksi Balla unti dapat
ditemukan di jalan perintis kemerdekaan km 10 pintu 1 Unhas dan Maros. Beliau baru membuka cabang di Maros dan belum membuka cabang baru dikerenakan kurangnya biaya atau modal untuk mendirikan cabang baru
ditemukan di jalan perintis kemerdekaan km 10 pintu 1 Unhas dan Maros. Beliau baru membuka cabang di Maros dan belum membuka cabang baru dikerenakan kurangnya biaya atau modal untuk mendirikan cabang baru
Usaha
Balla Unti ini mulai berkembang dengan pesat, meskipun dalam aplikasinya Balla
Unti sebagai produk lokal Indonesia seringkali kewalahan dalam menarik
perhatian pembeli (konsumen). Selama Bapak Juan mendirikan Balla Unti
seringkali konsumen protes dengan ketidak cocokan dengan rasa seperti kurangnya
coklat ataupun kurangnya keju yang diberikan pada pisang stick tersebut. Kendala yang dihadapi oleh Bapak Juan selama
mendirikan Balla Unti selain konsumen, ada juga pesaing yang berada didekat
usaha yang sama-sama bergerak dalam
usaha pengeolah pisang. Namun Bapak Juan tidak tinggal diam dalam mengatasi
pesainganya memang pesaing bapak juan ini sudah terkenal oleh banyak kalangan
namun dari segi kualitas Balla Unti tidak kalah karna bapak Juan juga
memperhatikan kualitas dari produknya mulai dari bahan baku utama dan bahan
pengolahan. Begitu juga dari kebersihan dan cita rasa yang disajikan oleh Balla
Unti.
Berikut adalah gambar
struktur organisasi Balla Unti:
Manajer
(Juan)
|
Produksi
(dg Cahya)
|
Bendahara
(Juan)
|
Pemasaran
(Juan
dan Sarah)
|
Gambar
1. Struktur Organisasi pada Balla Unti, Makassar, 2013
Berdasarkan
struktur organisasi tersebut, dapat dijelaskan bahwa posisi yang paling di atas
adalah Manajer atau pemilik dari usaha Balla Unti dimana pemilik usaha ini
bernama Bapak Juan. Selain manajer Bapak Juan ini juga merangkap sebagai bendahara
dimana Bapak Juan yang mengatur seluruh bagian administrasi atau yang mengatur
keuangan dari usaha Balla Untu tersebut.
Pada
bagian produksi, Bapak Juan ini selaku manajer mempercayakan kepada Dg. Cahya
untuk mengatur dan mengurus semua bagian produksi pada usaha Balla Unti.
Sedangkan pada bagian pemasaran Bapak Juan juga ikut andil dalam pemasaran
pisang stick ini akan tetapi Bapak Juan ditemani oleh Sarah yang tak lain
adalah tetangganya sendiri.
1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi suatu perusahaan
mencakup apa yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya pada masa
yang akan datang. Visi adalah suatu gambaran mental tentang apa yang akan hadir
di masa depan. Disatu pihak, gambaran tadi berdasarkan pada apa yang merupakan
kenyataan pada saat ini, namun sekaligus juga merupakan suatu lompatan. Seorang
yang memiliki visi berarti memiliki suatu keyakinan bahwa hal itu dapat
terjadi. Ia yakin bahwa sesuatu yang lebih indah, lebih bermutu dan lebih
sempurna akan hadir di masa depan, dan ia dapat memainkan suatu peran untuk
membuat hal itu terwujud (Utomo,2010).
Pada awal merintis
usaha ini adapun visi yang diharapkan dari usaha ini yaitu untuk
menginpentariskan harta yang dimiliki, agar dapat berkembang untuk kesejahtraan
keluarga. Adapun Visi yang diemban oleh
Balla Unti yang didirikan oleh Bapak Juan
dengan asas
kekeluargaan adalah ”Menjadikan Balla Unti menjadi usaha yang terkemuka ” Dengan
visi inilah Balla Unti masih berjalan sampai sekarang dan memiliki banyak
pelanggan.
Pernyataan visi wirausaha dalam perusahaan ini dapat diterapkan prinsip
keterbukaan dan kebersamaan. Pemikiran ini memberikan dorongan kepada semua
anggota organisasi secara bersama-sama untuk mengkaji kondisi perusahaan disaat
ini dan mengupayakan tercapainya tujuan
perusahaan di masa yang akan datang. Hambatan untuk mencapai tujuan ini
apabila pengertian dan pemahaman terhadap visi perusahaan belum sepenuhnya dimiliki oleh seluruh anggota organisasi perusahaan.
perusahaan di masa yang akan datang. Hambatan untuk mencapai tujuan ini
apabila pengertian dan pemahaman terhadap visi perusahaan belum sepenuhnya dimiliki oleh seluruh anggota organisasi perusahaan.
Misi adalah wujud
atau bentuk dari impian tadi. Misalnya, impian Anda adalah memiliki sebuah
pusat pembelajaran yang ikut membangun bangsa serta mensejahterakan banyak
orang. Maka misi Anda mungkin mewujudkan suatu lembaga pelatihan
kewiraswastaan. Misi juga dapat merupakan rumusan apa yang secara nyata Anda
akan lakukan untuk menghasilkan impian tadi (Aditya, 2010)
Suatu perusahaan mencakup tentang apa yang
harus dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mewujudkan visinya. Adapun misi
dan perusahaan Balla Unti yaitu :
a. Menyediakan Produk yang berkualitas dan bermutu tinggi
b. Menyediakan Produk yang bervariasi
c. Menyediakan Produk dengan harga yang terjangkau pada seluruh masyarakat,
d. Memperluas daerah pemasaran hingga ke daerah luar kota.
1.3
Analisis Posisi dan Sumbedaya Perusahaan
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang
dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya
tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik. Sumber daya ada yang dapat
berubah (berubah ke
bentuk yang lain, baik menjadi semakin besar maupun hilang maupun ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap) begitu pulah dalam penggunaan sumber daya mulai sumber daya manusia dan peralatan (Rachmat, 2001)
bentuk yang lain, baik menjadi semakin besar maupun hilang maupun ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap) begitu pulah dalam penggunaan sumber daya mulai sumber daya manusia dan peralatan (Rachmat, 2001)
Sumberdaya perusahaan
dibagi dalam tiga jenis: sumber daya nyata, sumber daya tidak nyata, dan sumber
daya manusia Sumber daya nyata sangat mudah diidentifikasi dan dievaluasi
seperti kemampuan keuangan dan aset-aset yang tercermin dalam neraca
perusahaan. Hanya dengan melihat neracanya, keunggulan suatu perusahaan sudah
bisa diketahui, dengan membandingkannya dengan perusahaan pesaing (Grant,
2008).
Sumberdaya tidak
nyata biasanya hanya dicatat sebagai good
will seperti reputasi, teknologi, pengalaman, hak paten, informasi, dan
budaya organisasi. Sumber daya yang tidak kalah pentingnya, yaitu sumber daya
manusia. Keunggulan pada sumber nyata dan tidak nyata tidak ada artinya bagi
perusahaan tanpa mempunyai sumber daya manusia yang baik dan berkualitas.
Bahkan masa depan suatu perusahaan akan sangat ditentukan oleh sejauh mana
kualitas sumber daya manusianya sehingga bisa memanfaatkan sumber daya nyata
dan tidak nyata. Kualitas sumber
daya manusia bisa dilihat dari tingkat profesionalitas melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, serta motivasi dalam bekerja. Sumberdaya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
daya manusia bisa dilihat dari tingkat profesionalitas melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, serta motivasi dalam bekerja. Sumberdaya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
1.3.1
Sumberdaya Lahan dan Bagunan
Sumber daya lahan dan
bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan mengingat
lahan dan bangunan merupakan tempat dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam
perusahaan. Sumber daya lahan dan
bangunan merupakan jenis sumberdaya yang mutlak diperlukan untuk mengelola
suatu jenis usaha. Sumberdaya lahan adalah tanah yang digunakan sebagai wadah
dan ruang bagi tiap kegiatan manusia atau kelompok masyarakat menurut
kepentingan masing-masing. Lahan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya hasil produksi (Morri, 2000).
Sumberdaya lahan dan
bangunan yang dimilki oleh usaha Balla Unti dengan luas lahan dan bangunannya 3
x 3 m. Lahan ini berlokasi di Pintu 1 unhas. Lahan dan bangunan ini merupakan
lahan yang statusnya disewa oleh pikah Balla Unti per 1 tahun.
Berikut ini adalah
tabel perincian yang menunjukan luas lahan usaha Balla Unti :
Tabel
1. Analisis Posisi Sumberdaya Lahan
dan Bangunan pada UD. Hikmah Makassar, 2011
No
|
Uraian
|
Status
|
Ukuran
fisik (M)
|
Nilai
(Rp)
|
1.
|
Lahan pemasaran
|
Sewa
|
3x3
|
2.500.000,-
|
2.
|
Lahan produksi
|
Milik
|
8x5
|
70.000.000,-
|
Sumber;
Data Primer Setelah Diolah, 2013.
Berdasarkan tabel 1
terlihat bahwa luas lahan dan bagunan
yang ditempati sebagai usaha produksi Balla unti seluas 3 m X 3 m,
dengan harga Rp.2.500.000,-/tahun dengan status sewa.
Berikut ini adalah gambar denah lahan
usaha Balla Unti :
3
meter
3 meter
Ket :
1.
: Gerobak
2.
: Meja dan kursi
1 2
2 3
4 5 6
|
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
a. m
8
meter
11.
12.
5 meter
Ket:
1. Ruang tamu
2.
Kamar
3.
Ruang
Keluarga
4.
Wc
5.
Dapur
6. Gudang
Gambar 2.
Denah Lahan Pemasaran dan Lahan Produksi Usaha Balla Unti, Makassar, 2013
Berdasarkan gambar 2 adalah gambar lahan pemasaran
pada usaha Balla Unti, dimana lahan pemasaran ini terletak di pintu 1 Unhas.
Lahan pemasaran ini memiliki luas sebesar 3x3 meter yang terdiri dari gerobak
serta kursi dan meja. Gerobak ini memiliki bentuk persegi panjang dengan diisi
oleh berbagai bahan lain untuk pisang stick dan daftar menu. Selain itu pada
gerobak ini juga terdapat kompor yang digunakan untuk menggoreng pisang serta
alat penggorengan lainnya. Setiap malamnya tempat ini sering disinggahi
pembeli, karena tempatnya yang begitu strategis sehingga banyak pembeli yang
singgah untuk membeli pisang stick ini.
Sedangkan
pada denah lahan produksi bertempat di Jl. Urip Sumihajo dimana tempat tersebut
adalah rumah milik Bapak Juan. Lahan produksi ini memiliki luas 8x5 meter
terdiri dari rumah yang berinterior sederhana terdapat dua kamar tidur, ruang
tamu, ruang keluarga, kamar mandi dan dapur. Segala
proses pembuatan pisang stick dikerjakan dirumah tersebut tepatnya didapur,
dimana dg cahya selaku bagian produksi bekerja mulai dari pagi hingga sore.
1.3.2
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia atau biasa disingkat
menjadi SDM potensi
yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta
seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM
lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. (Rivai, 2006)
Sumberdaya manusia di
perusahaan perlu dikelolah secara profesional agar terwujud keseimbangan antara
kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan.
Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama peruhaan untuk berkembang secara
produktif dan wajar (Hariandja, 2008).
Tabel
2. Jumlah Sumberdaya Manusia yang Terlibat Pada Usaha Balla Unti Makassar, 2013
No
|
Nama
|
Umur
(thn)
|
Pendidikan
terakhir
|
Jabatan
|
Lama
kerja (thn)
|
Gaji
(Rp/Bulan)
|
1.
|
Juan
|
28
|
S1
|
Manajer
/bendahara/promosi/produksi
|
2
|
1.000.000
|
2.
|
Dg
cahya
|
35
|
-
|
Produksi
|
2
|
700.000
|
3.
|
Sarah
|
20
|
SMA
|
Bagian
Produksi/penjualan
|
2
|
700.000
|
|
Jumlah
|
2.400.000
|
Sumber
: Data Primer Setelah Diolah, 2013
Dari tabel 2 dapat
dilihat bahwa jumlah sumber daya manusia yang terdapat di Balla Unti terdapat 3
orang dengan jumlah gaji yang
dikeluarkan perbulannya sebesar Rp 2.400.000,-. Adapun rinciannya yaitu Bapak Juan
(28 thn) yang menjabat sebagai manajer perusahaan dengan jumlah gaji tertinggi
sebesar Rp. 1.000.000,-. Disini Bapak Juan mendapatkan gaji yang lebih dibandingkan
dengan dg Cahya dan Sarah karena Bapak Juan memiliki tanggung jawab yang lebih
besar yaitu sebagai seorang manajer yang sekaligus sebagai bendahara. Dan untuk dg cahya (35 thn) yang bekerja
sebagai bagian produksi Balla Unti dan Sarah (20thn) yang bekerja sebagai
bagian pemasran mendapatkan gaji yang sama sebesar Rp. 700.000,- .
Bagian produksi dan
bagian pemasaran mendapatkan gaji yang sama karena menurut Bapak Juan keduanya
memiliki peranan dan tanggung jawab yang besar. Bagian produksi bertanggung
jawab untuk pengadaan bahan baku dan pembuatan produk hingga siap untuk dijual.
Sedangakan bagian pemasaran bertugas untuk
melayani para konsumen pada lokasi pemasaran yang bertugas mulai dari
pukul 18.00 hingga pukul 00.00 wita.
1.3.3
Sumberdaya Peralatan
Pengolahan
suatu perusahaan tidak terlepas dari jenis dan jumlah peralatan yang digunakan
unutk pengolahan usaha tersebut. proses pengadaan sumberdaya peralatan yang disesuaikan
dengan kondisi serta jenis kegiatan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
serta akan membantu kelancaran proses usaha perusahaan baik secara teknis
maupun ekonomis.
Saran
dan peralatan usaha yang dipilih hendaklah disesuaikan dengan unit usaha dan
peralatan untuk kegiatan produksi, mesin-mesin produksi dan peralatan untuk
kegiatan produksi, mesin-mesin produksi pembanntu atau penunjang dalam proses
produksi, perlatan penyimpan bahan baku,
setengah jadi, dan barang jadi serta peralatan pemeliharaan pabrik dan
mesin-mesin, keseluruhan alat-alat dan peralatan yang diperlukan dipahami spesialisasinya masing-masing, termasuk kapasitas dan kegunaanya (Suryana, 2006).
setengah jadi, dan barang jadi serta peralatan pemeliharaan pabrik dan
mesin-mesin, keseluruhan alat-alat dan peralatan yang diperlukan dipahami spesialisasinya masing-masing, termasuk kapasitas dan kegunaanya (Suryana, 2006).
Sumber Daya Mesin yang terdapat di Balla Unti tidak begitu koplek slayaknya perusahaan-perusahaan produksi makanan. Hal ini
disebabkan karena Balla
Unti hanya merupakan usaha
keluarga yang bertugas untuk memasarkan produk yang telah diproduksi oleh mereka sendiri.
Adapun rumus nilai
penyusutan alat sebagai berikut:
NPA
=
Keterangan :
NP = Nilai Penyusutan (Rp)
LP = Lama Pemakaian (Tahun)
Adapun
jenis peralatan yang dimiliki oleh UD. Hikmah di lihat pada tabel berikut :
Tabel 3.
Jenis-Jenis Peralatan Pada Balla Unti, Makassar,2013.
No
|
Jenis
peralatan
|
Jumlah
(unit)
|
Harga
|
Lama
pemakaian (Thn)
|
Nilai
penyusutan
|
|
Awal (Rp)
|
Akhir (Rp)
|
|||||
Produksi
|
||||||
1
|
Kompor
khusus
|
1
|
350.000
|
250.000
|
1
|
100.000
|
2
|
Wajan
|
1
|
300.000
|
250.000
|
1
|
50.000
|
3
|
Penjepit
|
2
|
25.000
|
5.000
|
1
|
20.000
|
4
|
Saringan
|
1
|
15.000
|
10.000
|
1
|
5000
|
5
|
Kursi
dan meja
|
1
|
200.000
|
175.000
|
1
|
25.000
|
6
|
Tabung
gas
|
1
|
15.000
|
-
|
1
|
15.000
|
7
|
Parutan
keju
|
1
|
7.000
|
5.000
|
1
|
2000
|
8
|
Kemasan
|
1
pack
|
100.000
|
-
|
100.000
|
|
9
|
Garpu
|
5
pack
|
5000
|
2000
|
3000
|
|
Pemasaran
|
||||||
Motor
|
1
|
12.000.000
|
8.000.000
|
1
|
4.000.000
|
|
Gerobak
|
1
|
2.
500.000
|
180.000
|
1
|
700.000
|
|
Total
|
11
|
15.483.500
|
8.877.000
|
-
|
5.020.000
|
Sumber; Data Primer Setelah Diolah,
2013
Dari
tabel 3 dapat dilihat sumberdaya peralatan yang dimiliki perusahaan berjumlah
11 unit yang digunakan di usaha Balla Unti
dengan nilai total penyusutan sebesar Rp. 4.020.000,-. Adapun jumlah
peralatan produksi pisang stick yang terdiri dari saringan, gerobak,
penjepit, wajan, kursi dan meja, kompor khusus, kotak makan dengan jumlah Rp
8.877.000. Untuk peralatan pemasaran
pisang stick seperti motor.
1.3.4 Sumberdaya Finansial
Sumber daya finansial merupakan syarat mutlak
berlangsungnya suatu usaha, demikian pula dalam usaha tani. Modal termasuk sumberdaya financial yang merupakan subtitusi faktor produksi tanah dan tenaga
kerja.
Modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memproduksi kembali atau modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan (Sartono, 2001).
Modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memproduksi kembali atau modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan (Sartono, 2001).
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang
penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang (Anonim1,2013)
Tabel 4.
Analisis Posisi Sumberdaya Finansial Pada Balla Unti,
Makassar,2013.
Aktiva
|
Passiva
|
1. Aktiva lancar
Kas: Rp. 5.000.000
2.
Aktiva tetap
a.
Lahan produksi Rp. 70.000.000
b.
Lahan pemasaran
Rp.2.500.000
c.
Peralatan Rp.3.483.500
d.
Kendaraan Rp. 12.000.000
|
1.
Hutang lancar
Peminjaman Modal 5.000.000
Sewa Lahan Pemasaran 2.500.000
Total 7.500.000
2.
Modal sendiri
Rp.
85.483.500
|
Jumlah Rp. 92.983.500
|
Rp. 92.983.500
|
Sumber : Data Primer
Setelah Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4
dapat dilihat bahwa nilai Aktiva Balla Unti yang terdiri dari Aktiva lancar dan
aktiva tetap. Dimana aktiva lancar terdiri dari kas yaitu modal sebesar Rp.
5.000.000 dan aktiva tetap terdiri dari nilai penyusutan peralatan produksi dan
lahan produksi atau lahan pemasaran jadi semuanya berjumlah Rp. 92.983.500.
Sedangakan pada passiva terdiri dari hutang lancar yaitu peminjaman modal
sebesar 5.000.000 dan lahan pemasaran yang disewa oleh Bapak Juan merupakan
utang usaha Balla Unti sebesar Rp. 2.500.000 yang memiliki jumlah sebesar
Rp.7.500.000. Selain itu terdapat modal sendiri yaitu lahan produksi, peralatan
dan kendaraan yang berjumlah Rp. 85.483.500 dan hasil penjumlahannya sama
anatara aktiva dan passiva.
1.4 Analisis
Kinerja Perusahaan
Pengertian
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah
amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak
mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius
(Anonim2,2013).
Kinerja
adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu
perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”. Kinerja merupakan
suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu
untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan
visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak
positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional (Gayatri, 2005).
1.4.1 Pengadaan
Bahan Baku
Setiap
perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan
bahan baku. Dengan Tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan
industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan
konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di
gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi/ pelayanan
kepada konsumen perusahaan dari dapat menghindari
terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal
pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik (Anonim3,2013).
Bahan baku yang di
pergunakan oleh Balla Unti ialah variasi rasa. Dimana Sumber bahan baku Balla Unti awalnya berasal dari pedagang
pasar terong. Namun karena mempertimbangkan efektifitas dan banyaknya pelanggan
yang membeli produk variasi rasa yang diproduksi, maka Balla Unti mulai mencari
sumber bahan baku dari berbagai pasar tradisional yang berada di dekat rumah
Bapak Juan.
Pembelian bahan baku
secara berkala. Jumlah pembelian bahan baku pisang stick tergantung dari
permintaan konsumen namun biasanya Balla Unti membeli sesuai dengan kebutuhan
bahan baku pisang, namun jika permintaan akan produk pisang stick naik maka
jumlah bahan baku yang diambil dari pemasok akan naik pula.
Tabel 5.
Bahan Baku Pada Usaha Balla Unti,
Makassar,2013.
No
|
Bahan
baku
|
Harga
(Rp)
|
1.
|
Pisang
|
7.000/sisir
|
2.
|
Keju
|
25.000/bungkus
|
3.
|
Susu
|
10.000/kaleng
|
4.
|
Tepung roti
|
10.000/bungkus
|
5.
|
Minyak goring
|
9.000/liter
|
Sumber:
Data Primer Setelah Diolah, 2013
Bahan baku yang
digunakan oleh usaha Balla Unti berupa pisang yang berkualitas dan memiliki
harga yang sedikit lebih mahal jenis pisangnya yaitu pisang kepok. Yang
memiliki rasa dan ukuran yang sedikit besar dan bahan baku lainya berupa keju,
susu dibeli di pasar modern dan tepung roti beliau memiliki resep rahasia.
Adapun alur pemasokan
bahan baku ke usaha Balla Unti di mulai dari para pemasok yang memproduksi
kemudian di jual ke Balla Unti dikemas.
Ballla
unti
|
PEMASOK
(penjual)
|
Gambar
3. Alur Bahan Baku Balla unti, Makassar, 2013
1.
Pemasok membawa sendiri produksi pisang ke usaha dan pihak Balla Unti yang menanggung semua biaya
transportasinya.
Pemasok
(penjual)
|
Balla
Unti
|
Gambar 3.1
Alur Bahan Baku Balla
Unti , Makassar, 2013.
Berdasarkan
gambar diatas dapat dilihat cara pemasukan bahan baku ke Balla Unti pada gambar
tersebut menujukkan bahwa pemasok dalam hal ini adalah penjual membawa sendiri
hasil panen mereka ke pihak Balla Unti dengan biaya transfortasi ditanggung
oleh Balla unti.
2.
Balla
Unti
|
Pemasok
(penjual)
|
Gambar 3.2 Alur Bahan Baku
Balla Unti, Makassar, 2013.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat cara
pemasukan bahan baku ke Balla Unti pada gambar tersebut menujukkan bahwa Balla
Unti sendiri datang ke pihak pemasok dalam hal ini adalah penjual dengan
biaya transfortasi ditanggung oleh Balla unti. Hal ini terjadi jika Balla Unti mengalami kekurangan bahan baku atau saat Balla Unti mendapatkan banyak pesanan dari pihak konsumen.
biaya transfortasi ditanggung oleh Balla unti. Hal ini terjadi jika Balla Unti mengalami kekurangan bahan baku atau saat Balla Unti mendapatkan banyak pesanan dari pihak konsumen.
1.4.2
Proses Produksi
Proses produksi
adalah usaha untuk menciptakan atau menambah nilai ekonomi suatu benda dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses produksi juga dapat dikatakan
sebagai proses transfortasi input menjadi out put tidak bisa berlangsung
sendirian karena hal tersebut akan mengakibatkan prose produksi tidak dapat
terkendali. Agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien
(Anonim4,2013).
Proses produksi
merupakan suatu proses dalam tahapan siklus suatu usaha. Pada proses ini
beberapa sumber daya atau faktor-faktor produksi digabungkan sehingga dapat
menghasilkan suatu output berupa produk yang nantinya siap untuk dipasarkan.
Agar proses produksi dapat berjalan lancar maka harus didukung oleh sumber daya
yang terampil dan cetakan, agar produk yang dihasilkan bisa menjadi suatu
produk yang memiliki nilai cita rasa tinggi (Anonim5,2013).
Menyiapkan bahan
|
Mengupas bahan
|
Rumah
Produksi
Mengukus bahan
|
Memberikan tepung
|
Memberikan variasi toping
|
Mengoreng bahan
|
coklat
|
keju
|
susu
|
Pemasaran
pengemasan
|
Gambar 4. Proses Produksi Usaha Balla Unti,
Makassar, 2013
Dari gambar 4 dapat dilihat bagaimana proses produksi
pisang yang dilakukan oleh usaha Balla unti produk pisang stick dimulai dengan
pisang sebagai bahan baku yang dibeli dari pemasok atau penjual pisang
langgganan yang berada di pasar terong wilayah di sulawesi selatan, kemudian
pisang-pisang tersebut dikupas, selanjutnya pisang yang telah dikupas kulitnya
dikukus kemudian ditaburi tepung roti sehingga pisang tersebut menghasilkan produk yang diberi nama
pisang stick oleh Balla Unti. Proses ini semua terjadi di rumah produksi yaitu
rumah Bapak Juan yang bertempat di Jl. Urip Sumiharjo dan berlangsung atau
dikerjakan pada pagi hari hingga sore.
Tahap selanjutnya adalah pisang diolah dipenggorengan
kemudian ditiriskan dan dimasukan kedalam kemasan sampai diberi toping. pada
proses pengemasan dimulai dengan dimasukkannya
pisang stick kedalam kotak dan diberi toping dengan rasa susu keju, coklat,
coklat keju dan lain-lain sesuai dengan pesanan konsumen. Proses pengemasan ini
dikerjakan pada tempat pemasaran yang berlangsung pada malam hari.
1.4.3 Proses
Pemasaran
Pemasaran adalah Sebagai usaha menyediakan
dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta
harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
Proses pemasaran
adalah rangkaian kegiatan yang menyangkut perpindahan suatu produk atau barang
dari produsen ke konsumen. Kegiatan pemasaran ini berada diantara kegiatan
produksi dan konsumen. Hal ini berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung
antara kedua fungsi tersebut. dalam kondisi perekonomian seperti saat ini,
tanpa adanya orang akan sulit mendapatkan tujuan konsumsi yang memuaskan.
Pemasaran adalah proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain ( Assuari, 2002)
Pemasaran sebagai proses sebagai pengusaha
dapat memenuhi,
mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik, senang, kemudian membeli dan
akhirnya puas produk yang dibelinya. Proses untuk mencapai proses diatas harus
melalui perumusan jenis produk yang inginkan konsumen, perhitungan berapa
banyak kebutuhan produk itu, bagaimana menyalurkan produk tersebut kepada
konsumen, seberapa tinggi yang harus ditetapkan terhadap produk tersebut yang
cocok dengan kondisi konsumennya, bagaimana cara promosi mengkomunikasikan
produk tersebut kepada konsumen, serta bagaimana menghadapi persaingan yang
dihadapi oleh perusahaan (Nawangsari, 2009)
Adapun Alur
Pemasaran produk yang dihasilkan oleh Balla Unti yakni sebagai berikut:
Rumah produksi
|
Mitra
|
Konsumen
|
Tempat pemasara
|
Gambar 5. Alur Pemasaran
Usaha Balla Unti Makassar, 2013
Pada gambar diatas meneujukan akur pemasaran Balla Unti ke konsumen
rumah tangga melalui beberapa tahap yakni Balla Unti menjual produk pisang
stick dan lumpia pisang.
Adapun bauran
pemasaran ( Marketing Mix) pada perusahaan Balla Unti dapat dilihat pada
berikut ini:
· Product
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan
ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise.
Dalam manufaktur,
produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi.
Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula
disebut sebagai komoditas ( Anonim6,2013).
Produk pisang
stick yang dihasilkan oleh Balla Unti. Dimana pisang stick yang dihasilkan ada
berbagai jenis variasi rasa dan jenis pisang stick yakni pisang stick rasa
coklat , rasa keju dan jenis dan jenis variasi rasa lainya .
· Place
Lokasi (tempat) Perusahaan adalah suatu tempat di mana
perusahaan itu malakukan kegiatan
fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena
kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh
bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Analisis faktor-faktor tempat sangat penting ketika membangun
sebuah usaha karena menyangkut efisiensi kinerja usaha. Kesalahan dalam
menentukan letak sebuah usaha dapat membuat harga pokok produksi menjadi lebih
tinggi dan berpengaruh terhadap penetapan harga dan strategi persaingan dengan
kompetitor (Anonim7,2013).
Tempat
Balla Unti sekarang berdiri sangatlah strategis karena didaerah pintu 1 unhas
tersebut hanya Balla unti yang bergerak dibidang produksi pisang stick. Hal
tersebut membuat Balla Unti mendapatkan banyak pelanggan dimana semua konsumen
baik itu konsumen tingkat rumah tangga, konsumen tingkat mahasiswa yang ada di sekitar Tamalanrea.
· Promotion
Menurut
promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran selain daripada
periklanan, penjualan pribadi,dan hubungan masyarakat dimana sentiap jangka pendek memotivasi
konsumen dana anggota saluran distribusi
untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang
rendah atau dengan menaikkan nilai tambah (Rizal, 2008)
Untuk
bentuk promosi yang dilakukan oleh Balla Uni dapat dilihat dari bunner dan sapanduk yang berada di grobak. Adapun
promosi lainya yaitu bapak Juan melalui sosial media lewat akun twitter
(@ballaunti) dan facebook (balla unti) serta terjadi promosi secara tidak
langsung, maksudnya ada beberapa konsumen yang hanya singgah untuk membeli dan
kemudian menyukai rasa atapun kualitas dari pisang stick ini maka konsumen
tersebut secara tidak langsung mempromosikan kepada rekan-rekannya mengenai
psang stick ini.
·
Price
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran /
marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga,
distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun
jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan
salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa ( Anonim8,2013).
salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa ( Anonim8,2013).
Produk pisang
stick yang dihasilkan oleh Balla Unti. Dimana pisang stick yang dihasilkan ada
berbagai jenis variasi rasa dan jenis pisang stick yakni pisang stick rasa
coklat dengan harga per kotak adalah Rp 10.000,- , rasa keju dengan
harga Rp 12.000,- dan jenis dan jenis variasi rasa lainya mulai harga Rp.
10.000 sampai Rp. 15.000 per kotak yang berisi 12 biji Pisang stick yang mereka produksi ini memiliki tingkatan
harga yang berbeda tergantung jenis dan variasi rasa yang dihasilkan oleh Balla Unti misalnya saja pisang stick rasa coklat
adalah Rp.10.000,-
.
1.4.4 Pengendalian
Dampak Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua
benda , daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain (Wirawan,2008).
Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan pemerintah diartikan sebagai
perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Lingkungan merupakan
salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dari suatu perusahaan. Oleh karena itu, segala jenis limbah
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan harus ditanggulangi agar tidak mencemari
lingkungan sekitar. Limbah yang mencemari lingkungan sekitar perusahaan akan
berdampak negatif terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosial yang dalam
hal ini adalah masyarakat ataupun konsumen.
Adapun
jenis-jenis limbah yakni sebagai berikut :
1. Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan
domestik.Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga,
limbah padat kegiatan perdagangan,perkantoran, peternakan, pertanian serta dari
tempat-tempat umum. Jenis-jenis kulit pisang,kemasan, dan lain-lain.
Untuk limbah yang
dihasilkan oleh Balla Unti dalam melakukan produksi pisang stick berdasarkan
jenis limbah diatas dapat dikatakan bahwa Balla unti menghasilkan limbah yakni
limbah padat yang tidak terlalu
berdampak negatif karena hanya limbah kulit pisang. Kulit pisang jika diolah
dengan baik maka akan berguna karna dapat dimanfaatkan menjadi pupuk dan
makanan ternak. Selain itu limbah yang terdapat pada usaha Balla Unti
yaitu kemasan coklat, kemasan keju dan kaleng susu. Cara penanggulangannya yaitu dengan membakar dan menimbun sampah kemasan coklat. Setiap selesai proses pemasaran Bapak Juang mengumpulkan limbah tersebut dan langsung membakarnya.
yaitu kemasan coklat, kemasan keju dan kaleng susu. Cara penanggulangannya yaitu dengan membakar dan menimbun sampah kemasan coklat. Setiap selesai proses pemasaran Bapak Juang mengumpulkan limbah tersebut dan langsung membakarnya.
2. Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa
partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon,
sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon
monoksida dan timah.
Limbah gas yang dihasilkan oleh usaha Balla Unti antara lain
hasil pemasakan yang berupa gas CO2 (carbondioksida)
yang akan berdampak pada lapisan O3 (ozon)
jika terlalu banyak. Penanggulangannya membuatkan saluran udara atau fentilasi
rumah khususnya pada bagian dapur guna masuknya oksigen kedalam ruangan.
3. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu
hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Limbah
cair yang dihasilkan oleh usaha Balla Unti yaitu berupa minyak bekas hasil dari
penggorengan pisang stick ( jelanta) dan bekas air cucian rumah tangga yang
berdampak negative jika digunakan terus menerus akan merusak atau dapat
menimbulkan penyakit. Cara penanggulangannya membuatkan saluran air dan membuangnya langsung untuk minyak bekas.
II.
ANALISIS STAKEHOLDER
Beberapa defenisi yang penting dikemukakan seperti
Freeman (1984) yang mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu sebagimana
dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif
stakeholder terhadap isu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi penting
dan pengaruh yang dimiliki mereka.
Stakeholder perusahaan dapat didefinisikan sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Termasuk di
dalamnya adalah karyawan, pelanggan, konsumen, pemasok, masyarakat dan
pemerintah (Irawan, 2009).
2.1. Stakeholder Internal
Bagian yang berada
dalam lingkungan sistem
itu sendiri dan merupakan satu kesatuan. Misalnya, internal suatu organisasi
yakni anggota-anggota dalam oraganisasi
tersebut. Tentu saja, aspek yang amat
penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan
konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain di luar organisasi,
manajemen harus terlebih dahulu memerhatikan orang-orang yang bekerja pada
mereka - yakni para karyawan. karena itu, CEO di dalam organisasi sering
memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi
paling penting,” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa
menarik dan mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif. Bagian dari
praktek ini dinamakan hubungan internal.
Hubungan internal bekerja sama dengan depertemen
SDM untuk mengkomunikasikan berbagai berita, pelatihan, dan topik penting
lainnya kepada karyawan (Kulzick, 2008).
Adapun analisis
stakeholder internal dari Balla Unti yaitu karyawan, berikut adalah penjelasan
dari stakeholder Balla Unti :
1.
Penanggung Jawab Perusahaan (pemilik):
Pemilik disini sabagai penanggung jawab penuh atas
perusahaan yang dipimpinnya jadi perusahaan itu dapat berjalan dengan baik
dilihat dengan bagaiman cara manajernya mengelolah perusahaan tersebut. Pada Balla Unti yang
bertindak sebagai pemilik di
perusahaan ini adalah Juan
beliau bertugas sebagai pemimpin perusahaan dan mengatur
semua sistem opersi perusahaan untuk para karyawan agar pekerjaannya dapat
terstruktur dan lebih teratur sehingga pencapaian keuntungan akan lebih mudah
untuk dimaksimalkan.
2.
Karyawan
Usaha Balla Unti yang bertempat di pintu satu unhas
memiliki karyawan sebanyak 3
orang yang terdiri dari seorang pimpinan (Bapak juan), 2 orang pegawai umum (dg Cahya dan Sarah) yang bekerja sebagai karyawan dibagian produksi dan
di bagian pemasaran. Hubungan internal yang terjadi antar karyawan
atau antar karyawan dengan pimpinan. Salain sebagai pemimpin Bapak juan juga merangkap sebagai bendahara dan
menager yang mengatur semua proses yang akan menguntungkan usahanya.
2.2 Stakeholder
Eksternal
Eksternal disini
diartikan sebagai sesuatu yang berada diluar lingkungan dari sistem itu sendiri
tetapi tetap berpengaruh terhadap sistem yang ada dalam sistem tersebut. Stakeholder eksternal dapat dikatakan bagian
dari sebuah sistem perusahaan yang dapat diajak kerja sama dan menjalin
hubungan yang baik serta hubungan erat sehingga perusahaan dapat berjalan dengan
lancar, dapat pula dikatakan bahwa stakeholder eksternal adalah pihak-pihak
penting di luar perusahaan (Kulzick, 2008).
Adapun analisis stakeholder eksternal dari
Balla Unti yaitu karyawan, Berikut adalah penjelasan dari stakeholders Balla
Unti :
1.
Pemerintah
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai
sistem pemerintahan. Hubungan eksternal yang terjadi antara pihak pemerintah
dengan
Balla Unti yaitu
adalah dalam pembuatan Surat Izin Usaha untuk mendirikan usaha dan lebih melegalkan usaha yang akan
dijalankan.
Dalam hal ini, Balla Unti wajib membayar pajak
bangunan kepada pihak pemerintah,
walaupun biaya beban pajak ini tidak dilakukan langsung oleh Balla Unti, namun
dilakukan oleh pihak pemilik bangunan
yang telah melakukan yang sudah menyewakan kepada Balla Unti. Selain pembayaran pajak hubungan
Balla Unti dengan pihak pemerintah yakni mengenai pemberian surat izin usaha
perdagangan untuk melegalkan keberadaan Balla Unti.
2.
Pemasok
Pemasok atau supplier adalah orang yang menyediakan bahan baku bagi suatu
usaha. Pemasok atau supplier dari Balla
Unti pisang dari beberapa daerah di pasar pasar trdisional di makassar. Sebagai
penyedia bahan baku bagi pihak Balla Unti (dalam hal ini adalah pisang),
pemasok ini bertugas dalam mengecek kelayakan dan jenis kualitas yang diminta
oleh pihak Balla Unti mengenai bahan bahan baku tersebut, kemudian pemasok mengantar bahan baku tersebut ke pihak Balla
Unti, yang selanjutnya akan dikemas oleh pihak Balla Unti untuk dipasarkan ke
pihak konsumen.
3.
Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali , maka dia disebut pengecer atau distributor. Konsumen Balla Unti terdiri dari berbagai kalangan, karena pelanggannya ditujukan untuk semua kalangan. Biasanya,
konsumen yang sering datang ke Balla Unti adalah pihak rumah tangga, dan mahasiswa di sekitar
Tamalanrea. Pihak Balla Unti
hubungannya dengan pihak
masyarakat dilihat dari
penyediakan
pisang dengan kualitas dan mutu yang baik, hal ini dapat memudahkan masyarakat jika
ingin mengkonsumsi pisang stick
yang memiliki kualitas yang baik.
4.
Pesaing
Pesaing adalah pihak yang menjadi lawan usaha yang
dikelolah. Bagi pihak Balla Unti, pesaing mereka untuk daerah Jl. Perintis Kemerdekaan
KM 10 tepatnya pintu 1 unhas dapat dikatakan ada, karena menurut salah seorang
karyawan yang bekerja di Balla Unti kebanyakan pedagang yang membuka usaha yang
hampir sama dengan Balla Unti dalam skala rumah makan atau cafe seperti pisang
nugget dan lain lain.
5.
Penekan
Penekan
bagi usaha Balla Unti
untuk daerah perintis sama sekali
tidak ada meskipun
banyak terdapat pedagang eceran, kios-kios kecil. Namun pedagang eceran dan kios-kios tersebut, akan tetapi menurut salah
satu
karyawan yang bekerja di Balla Unti bukanlah penekan bagi pihak Balla Unti malah mereka merupakan pendukung bagi usaha yang dijalankan oleh Balla Unti.
karyawan yang bekerja di Balla Unti bukanlah penekan bagi pihak Balla Unti malah mereka merupakan pendukung bagi usaha yang dijalankan oleh Balla Unti.
Bertikut ini
adalah bagan stakeholder baik itu
internal maupun eksternal, dapat dilihat analisis stakeholder dari Balla Unti
yaitu pemerintah, masyarakat, pesaing, karyawan, konsumen, pemasok dan penekan.
![]() |
Gambar 6. Stakeholder Balla
Unti,Makassar,2013
III. JARINGAN PERUSAHAAN
Membangun suatu hubungan perusahaan
dengan perusahaan itu mudah-mudah susah. Ada saatnya susah itu muncul karena
keegoan masing-masing menonjolkan kelebihannya atau saling sungkan satu sama
lain hingga menutupi kelemahan masing-masing. Ada yang langsung nyambung, ada
yang masih mencoba membuka diri, ada yang sok kenal, dan ada juga yang malas
berhubungan dengan karakteristik perusahaan tertentu. Hubungan itu terbentuk
karena adanya jembatan gagasan dan ide hingga membentuk suatu visi yang jelas
mengenai hubungan tersebut (Anonim9, 2013).
Tidak ada kata sia-sia dalam usaha kita
untuk membangun hubungan dengan orang lain. Setiap orang memiliki keunikannya
masing-masing. Hal ini membuat kita sulit untuk mengerti pribadi seseorang.
Tapi, itu bukanlah halangan bagi kita. Sesungguhnya tidak ada orang di dunia
ini yang ingin menghabiskan hidupnya sendiri. Banyak keterbatasan-keterbasan
yang tidak dapat mereka lalui sehingga kita harus membuka dinding batasan
tersebut agar bisa saling bergandengan tangan. Salah satu jenjang kehidupan
yang paling sulit untuk dimengerti adalah anak-anak. Mereka sulit dikarenakan
banyak hal yang masih belum diketahui dan dimengerti. Mereka bahkan
terlalu polos untuk bisa berakal-akalan dengan orang dewasa. Oleh karena itu kita perlu merendahkan kemampuan bahasa kita dan lebih bersabar untuk bisa berhubungan dengan baik (Anonim10, 2013).
terlalu polos untuk bisa berakal-akalan dengan orang dewasa. Oleh karena itu kita perlu merendahkan kemampuan bahasa kita dan lebih bersabar untuk bisa berhubungan dengan baik (Anonim10, 2013).
3.1 Jaringan
Internal
Jaringan
internal adalah hubungan yang terjalin antar individu dalam suatu perusahan. Jaringan internal merupakan hubungan yang terbentuk dari pola
interaksi antara individu dalam suatu usaha, bisnis ataupun perusahaan hubungan
yang dimaksudkan menyangkut hubungan antara individu dengan individu dalam hal
sumber daya manusia suatu usaha (pemilik dengan karyawan). Jaringan
ini terdiri dari jaringan formal, non formal dan informal.
3.1.1
Jaringan
Internal Formal
Jaringan
formal adalah hubungan dalam pekerjaan yang diatur secara formal yang
didasarkan struktur organisasi baik yang bersifat statis maupun dinamis.
Berikut adalah matriks serta sosiogram hubungan-hubungan internal formal pada perusahaan
Balla
Unti :
Tabel 5. Matriks Jaringan Internal
Formal Prusahaan Balla Unti , Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Bapak Juan
|
|
+
|
+
|
2
|
Dg. Cahya
|
+
|
|
+
|
3
|
Sara
|
+
|
+
|
|
Sumber Data Primer Setelah Diolah, 2013.
Bapak
Juan
|
Dg. Cahya
|
Sara
|
Gambar 7 .
Sosiogram Jaringan Internal Formal Balla Unti, Makassar, 2013.
Gambar 9 menunjukkan
jaringan internal formal Balla Unti yaitu Bapak Juan sebagai pimpinan perusahaan
tersebut bertanggung jawab penuh terhadap para karyawannya seperti Dg. Cahya sebagai produksi Balla Unti. Dimana
Bapak Juan sering berinteraksi dengan Dg. Cahya yang membahas mengenai proses
produksi dari Balla Unti ini karena Dg. Cahya bekerja di bidang produksi.
Selain itu, Pak Juan juga secara langsung mengontrol pekerjaan yang dilakukan
oleh Sara dalam hal pemasaran yaitu penjualan produk Balla Unti. Bapak Juan
selain menjadi pemimpin dan manager Bapak Juan juga merangkap sebagai bendahara
dan pemasaran.
3.1.2
Jaringan
Internal Non Formal
Jaringan nonformal
adalah hubungan dalam bidang pekerjaan
yang tidak diatur secara formal (job
description) dan tidak menurut struktur. Jaringan internal non formal merupakan hubungan individu
dengan individu yang masih menyangkut pada bidang pekerjaan yang tidak diatur
berdasarkan stuktur ataupun aturan dalam organisasi yang hierarki berikut adalah matriks dan sosiogram hubungan-hubungan internal nonformal pada perusahaan pada Balla Unti.
berdasarkan stuktur ataupun aturan dalam organisasi yang hierarki berikut adalah matriks dan sosiogram hubungan-hubungan internal nonformal pada perusahaan pada Balla Unti.
Tabel
6. Matriks Jaringan Internal Non Formal Balla Unti,
Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Bapak Juan
|
|
+
|
+
|
2
|
Dg. Cahya
|
+
|
|
+
|
3
|
Sara
|
+
|
+
|
|
Sumber Data Primer Setelah
Diolah, 2013.
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
Gambar 8 . Sosiogram
Jaringan Internal Non Formal Balla Unti, Makassar, 2013.
Berdasarkan gambar
10, dapat dilihat bahwa terjadi hubungan internal non formal secara timbal
balik antara setiap sumber daya manusia dalam perusahaan yakni pada Bapak Juan
dengan Dg. Cahya, Bapak Juan dengan Sara dan Dg. Cahya dengan Sara. Hubungan
yang terjadi antara Bapak Juan dengan Dg. Cahya berupa koordinasi kerja (bagian
produksi) dari Bapak Juan kepada Dg. Cahya. Bapak Juan memberikan kepercayaan
kepada Dg. Cahya untuk mengolah bahan baku pisang menjadi produk Balla Unti.
Sebaliknya dalam menjalankan proses produksi, Bapak Juan seringkali ikut
membantu dalam proses produksi. Salah satunya dengan membantu dan memasok dan
menyediakan bahan baku pisang stick.
Hubungan yang terjadi
selanjutnya yakni antara Bapak Juan dengan Sarah. Hubungan yang terjadi berupa
koordinasi kerja bagian pemasaran (khususnya penjaualan) dari Bapak Juan kepada
Sara. Bapak Juan memberikan kepercayaan kepada Sara untuk memasarkan/menjual
produk pisang stick kepada konsumen di tempat penjualan. Sebaliknya, dalam
menjalankan penjualan pisang stick, Sara juga seringkali meminta tolong kepada
BapakJuan untuk mengambil bahan yang akan diolah menjadi pisang stick di tempat
produksi.
Hubungan yang terjadi
selanjutnya yakni antara Dg. Cahya dengan Sara. Hubungan yang terjadi berupa
hubungan keluarga antara Sara dan Dg.
Cahya. Apabila sara tidak sibuk maka Sara membantu Dg. Cahya dalam proses produksi namun
itu tidak sering terjadi ketika Sara meluangkan waktunya untuk membantu. Hubungan Sebaliknya Dg. Cahya
dengan sara, Dg. Cahya memberi saran kepada Sara bagaimana menghadapi konsumen
yang baik.
3.1.3
Jaringan
Internal Informal
Jaringan internal
informal adalah hubungan yang berada di luar konteks pekerjaan. Jaringan ini
seperti hubungan sahabat, keluarga, dll. Berikut matriks dan sosiogram hubungan
informal pada perusahaan
Tabel
7. Matriks Jaringan Internal Informal
Balla Unti, Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Bapak Juan
|
|
+
|
+
|
2
|
Dg. Cahya
|
+
|
|
+
|
3
|
Sara
|
+
|
+
|
|
Sumber Data Primer Setelah
Diolah, 2013
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
Gambar 9. Sosiogram
Jaringan Internal Informal Balla Unti, Makassar, 2013
Matriks dan sosiogram jaringan internal informal
perusahaan Balla Unti
menggambarkan bahwa Bapak Juan memiliki hubungan informal dengan semua
karyawannya. Bapak Juan memiliki hubungan tetangga dengan Sara karena hubungan
mereka sangat akrab sehingga Bapak Juan sudah menganggap sebagai keluarga
sendiri. Dg. Cahya dan Sara
memiliki hubungan diluar konteks pekerjaan yakni hubungan keluarga, dimana Dg.
Cahya merupakan tante dari Sara hal ini terjadi mengingat perekrutan tenaga
kerja yang ada di Balla Unti semuanya dari pihak kekeluargaan. Akan tetapi,
4.1 Jaringan Eksternal
Jaringan eksternal adalah
hubungan - hubungan yang terjadi antara intenal suatu perusahaan dengan pihak luar
perusahaan tetapi memiliki
hubungan dengan perusahaan tersebut seperti perusahaan lain,
pemerintah, dan masyarakat. Hubungan eksternal
sebuah lembaga dituntut agar terciptanya hubungan yang harmonis dengan
berbagai lapisan masyarakat yang langsung atau tidak langsung berkepentingan dengan
eksistensinya lembaga tersebut (Anonim11,2013).
Adapun hubungan jaringan
eksternal yang terjadi pada perusahaan Balla Unti diantaranya yaitu hubungan
transaksional, hubungan pendukung/penekan dan hubungan kontekstual.
3.1.4
Jaringan
Eksternal Transaksional
Jaringan
eksternal transaksional adalah hubungan antara dua perusahaan atau lebih yang
saling bertanggung jawab terhadap dampak dari masalah yang akan terjadi dalam
kerjasama perusahaan tersebut. Hubungan eksternal transaksional merupakan
hubungan yang terjadi antara pihak dalam ( internal ) perusahaan dengan pihak luar ( eksternal )
perusahaan
berdasarkan transaksi yang terjadi. Hubungan ini sering kali terjadi karena adanya transaksi jual beli barang ataupun jasa antara pihak dalam perusahaan dengan pihak luar perusahaan.
berdasarkan transaksi yang terjadi. Hubungan ini sering kali terjadi karena adanya transaksi jual beli barang ataupun jasa antara pihak dalam perusahaan dengan pihak luar perusahaan.
Jaringan
transaksional pada perusahaan Balla Unti
Tabel
8. Matriks Jaringan Eksternal Transaksional
Balla Unti Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Pemerintah
|
|
|
|
2
|
Pemasok
|
+
|
+
|
|
3
|
Konsumen
|
+
|
|
+
|
4
|
Pesaing
|
|
|
|
Sumber
Data Primer setelah diolah, 2013.
Berikut ini adalah gambar sosiogram eksternal
transaksional perusahaan Balla Unti.
Bapak Juan
|
Dg. Cahya
|
Sara
|
Konsumen
|
Pemasok
bahan baku
|
Pesaing
|
pemerintah
|
Gambar 10. Sosiogram Jaringan Eksternal Transaksional Perusahaan Balla Unti,
Makassar, 2013.
Berdasarkan matriks dan sosiogram jaringan eksternal
transaksional perusahaan Balla Unti, menggambarkan hubungan antara pihak
internal perusahaan dengan pihak eksternal. Hubungan yang terjadi antara Bapak
Juan dan Sara terhadap konsumen yakni dengan menyediakan produk pisang stick
yang berkualitas sesuai dengan selera konsumen. Hubungan sebaliknya Bapak Juan
terhadapat konsumen menerima kritik maupun masukan dari konsumen mengenai
kekurangan dari kualitas produk maupun pelayanan dari usaha Balla Unti.
Hubungan yang terjadi antara Bapak Juan dan Dg. Cahya terhadap
pemasok yakni membeli bahan baku yaitu pisang untuk dijadikan produk pisang
stick. Hubungan sebaliknya Dg. Cahya terhadap pemasok yakni menerima bahan baku dirumah produksi secara
langsung dari pemasok.
3.1.5
Jaringan
Eksternal Penekan/ Pendukung
Jaringan
eksternal penekan adalah hubungan yang terbentuk antara dua perusahaan atau lebih atau suatu perusahaan dengan pihak lain yang
menekan perusahaan tersebut dalam hal ini perusahaan yang menjadi saingan. Jaringan eksternal pendukung adalah hubungan
yang terbentuk antara dua perusahaan atau lebih atau suatu perusahaan dengan
pihak lain
yang saling mendukung. Sedangkan jaringan eksternal penekan adalah hubungan antara pihak internal dan eksternal perusahaan yang memungkinkan terjadinya kerugian bagi pihak perusahaan.
yang saling mendukung. Sedangkan jaringan eksternal penekan adalah hubungan antara pihak internal dan eksternal perusahaan yang memungkinkan terjadinya kerugian bagi pihak perusahaan.
Tabel 9. Matriks Jaringan Eksternal Penekan /
Pendukung Balla Unti , Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Pemerintah
|
+
|
|
|
2
|
Pemasok
|
+
|
+
|
|
3
|
Konsumen
|
+
|
|
+
|
4
|
Pesaing
|
ü
|
|
|
Sumber; Data Primer setelah diolah, 2013.
Berikut ini adalah
gambar sosiogram eksternal penekan/ pendukung
perusahaan Balla Unti
Bapak Juan
|
Dg.
Cahaya
|
Sara
|
Konsumen
|
Pemasok
Bahan Baku
|
pemerintah
|
pesaing
|
Ket:
= Penekan
= Pendukung
Gambar 11.
Sosiogram Jaringan eksternal pendukung / penekan Perusahaan Balla Unti,
Makassar, 2013.
Berdasarkan matriks dan
sosiogram jaringan eksternal/ pendukung perusahaan Balla unti Berdasarkan
matriks dan sosiogram jaringan eksternal/pendukung perusahaan Balla Unti
mengambarkan hubungan antara pihak internal dan eksternal. Hubungan yang
merupakan pendukung yakni antara konsumen terhadap bapak Juan dan Sara
menerimah masukan atau kritikan dari konsumen mengenai produk dari Balla unti. Sedangkan pihak eksternal pemasok bahan baku
terhadap Bapak Juan dan Dg. Cahya yaitu mengenai bahan baku yang digunakan
untuk untuk membuat produk dan pemasok memberikan bahan baku yang berkualitas
untuk menciptakan produk yang diminati oleh konsumen. Pemerintah terhadap bapak
Juan yaitu mengenai koordinasi tentang perizinan usaha demi kelancaran
mengelolah usaha produk pisang stick. Sedangkan hubungan eksternal pesaing dengan bapak Juan yaitu mengenai produk bapak
Juan dengan produk pesainganya dimana bapak Juan belajar bagaimana cara
meningkatkan lagi usahanya untuk lebih maju lagi daripada penyaingnya
3.1.6
Jaringan
Eksternal Kontekstual
Jaringan
Eksternal Kontekstual adalah hubungan antara internal perusahaan dengan pihak
luar perusahaan yang diperlihatkan dalam aturan-aturan, baik itu aturan yang
tertulis maupun yang tidak tertulis (anonim, 2013)
Tabel 10. Matriks Jaringan Eksternal
Kontekstual Perusahaan Balla Unti, Makassar, 2013.
No.
|
Internal
External
|
Bapak
Juan
|
Dg.
Cahya
|
Sara
|
1
|
Pemerintah
|
+
|
|
|
2
|
Pemasok
|
|
|
|
3
|
Konsumen
|
|
|
|
4
|
Pesaing
|
|
|
|
Sumber
: Data Primer Setelah Diolah, 2013
Berikut ini adalah gambar sosiogram eksternal kontekstual
perusahaan Balla Unti.
Bapak Juan
|
Dg. Cahya
|
Sara
|
Konsumen
|
Pemasok
|
Pemerintah
|
Pesaing
|
Gambar 12. Sosiogram Jaringan Kontekstual
Perusahaan Balla Unti, Makassar, 2013.
Berdasarkan sosiogram 12, maka dapat dilihat jaringan
kontekstual perusahaan Balla Unti dengan berbagai pihak eksternal. Hubungan
yang terjadi antara bapak Juan dengan pemerintah yakni melakukan kerjasama
menegenai usaha yang didirikan oleh bapak juan dalam berbagai bentuk, misalnya
pemerintah yang bertugas memberikan surat
izin usaha dan menerima pajak dari usaha Balla Unti.
Langganan:
Postingan (Atom)