BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di era sekarang ini, pembangunan disegala
bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan mulai dari perkotaan hingga ketingkat
pedesaan. Puluhan juta bahkan ratusan juta dana dikucurkan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah atau ke kelompok-kelompok masyarakat didaerah
untuk menunjang keberhasilan pembangunan di daerah tersebut.
Demi
keberhasilan pembangunan tersebut maka peran serta masyarakat dalam menentukan
arah pemabangunan sangatlah penting agar tujuan dari pembangunan tersebut bisa
mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai
dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu diperlukan suatu komunikasi antara
pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai
sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa
betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan.
Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari
adanya komunikasi pembanguan. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting,
sebagai contoh, suatu kelompok tani perlu mengkomunikasikan tentang kebutuhan
pupuk anggotanya kepada pemerintah sehingga pemerintah bisa memberikan pupuk
sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
bagaimana komunikasi dan pembangunan itu
berkaitan dengan kesuksesan pembangunan serta apa dampak yang ditimbulkan
dengan adanya komunikasi pembangunan?
C.
TUJUAN
Mengetahui lebih jauh tentang pengertian
Komunikasi dan pembangunan, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan komunikasi
pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi
dan Pembangunan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan,
gagasan, harapan, perasaan dari seseorang (Komunikator) ke orang lain atau
Pihak Lain (Kominikan). Dalam penyampain pesan/gagasan perlu dipahami siapa
yang diajak berkomuniasi, hal itu meliputi pendidikan umur, status social,
kebiasaan, dan lain-lain. komunikasi adalah Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang
sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol
komunikasi
adalah Proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang kepada orang
lain, dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang lain yang
menerimanya (BROWN). Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada
masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawa pengetahuan kepada
massa. Mereka yang memberi informasi akan menjadi orang berarti, dan para
pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang lain yang
yang juga mempunyai kelebihan dalam hal memiliki informasi.
Menurut Roger dan S. Schoemaker (1971)
Pembangunan adalah suatu jenis perubahan social dimana ide-ide baru
diperkenalkan kepada suatu sistem social untuk menghasilkan pendapatan
perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang
lebih baik.
Sedangkan menurut Kleijans (1975) pembangunan
merupakan pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru, perluasan wawasan
manusia, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntukan kepercayaan diri,
sedangkan Pengertian pembangunan secara sederhana yaitu perubahan, perbaikan
menuju kearah yang lebih baik.
Pembangunan adalah proses social yag
direkayasa yang kata intinya adalah perubahan social dan rekayasa social model
pembanunan yang terjadi besar besaran dinegara dunia ketiga. Ada banyak konsep
pembangunan, misalnya menyamakan pembangunan dengan moderinisasi. Istilah
pembangunan kini telah menyebar dan digunakan sebagai visi teori dan proses
yang diyakini oleh rakyat dihampir semua Negara khususnya duni ketiga dan
diterjemakan dengan bahasa local dimasing masing Negara.
Pembangunan
mula mula dipakai dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat dinilai
berhasil melaksanakan pembangunan, bila pertumbuhan eonomi masyarakat tersebut cudalah kup tinggi. Dengan demikian
yang diukur adalah produktuktifitas masyarakat dan produktifitas Negara setiap
tahunnya. Cara lain untuk mengukur
kesejateraan peduduk sebuah Negara adalah menggunakan tolak ukur PQLI (physical
quality of life indexs) dengan tiga indicator : (1) ratarata harapan hidup
sesudah umur satu tahun. (2) rata rata jumlah kematian bayi (3) rata rata
persentase buta dan melek huruf. Kreteria keberhasilan pembangunan yang paling
baru dimasuk kan factor kerusakan lingkungan sebagai factor yang menentukan.
Apa guanya pembangunan yang tinggi poduktivitasnya merata pembagian kekayaanya
tetapi muncul kerusakan sumber daya alam , polusi akibat limbah industry, dan
sebagainya. Akaibatnya, pembangunan itu tidak dapat berkelanjutan, tolak ukur
pembangunan yang berhasditambah lagi yakni factor keadilan social. Factor ini
bukan hanya berdasarkan pertimbangan moral tetapi berkaitan dengan kelestarian
pembangunan.
B.
Unsur-unsur
Komunikasi Pembangunan
Dalam
komunikasi pembangunan terdapat beberapa unsur-unsur komunikasi yaitu :
1.
Pihak
Yang menyampiakan Pesan (Komunikator/Source)
Komunikator sebagai pemerakarsa dari
terwujudnya sebuah perubahan. Komunikator juga berperan sebagi agen perubahan
yani menjadi pusat untuk merubah dari kondisi lemah menjadi kuat.
Komuniukator bisa muncul dari siapa saja,
dalam komunikasi pembangunan komunikator tidak harus pemerintah, komunikator
selain pemerintah bisa saja meliputi LSM, Organisasi, atau Individu.
Kita pun bisa tampil sebagai komunikator
ketika kita ada upaya-upaya atau ada kemampuan untuk merubah/melakukan
perubahan. Komunikator sebagai agen perubahan bisa muncul dari dua hal, yaitu :
a)
Muncul
dari masyarakat itu sendiri (Insider)
Komunikator yang muncul dari dalam masyarakat
memiliki kelebihan yaitu lebih mengetahui kondisi masyarakat, ia lebih tahu
tentang kondisi ekonomi, social budaya masyarakat setempat sehingga upaya yang
ia laksanakan bisa betul-betul sesuai dengan kehendak masyarakat.
Namun disisi lain kekukarangan dari
komunikator jenis ini yakni kurang obyektif/kurang leluasanya dalam bertindak
sehingga dalam bekerja ia tidak independen.
Dewasa
ini istilah putra daerah semakin sering didengung-dengungkan terutama dalam
pemilihan kepala-kepala daerah. Hal ini tentu saja karena adaya pengaharapan
dari masyarakat bahwa kepala daerah yang terpilih benar-benar mengerti tentang
kebutuhan mendasar dari rakyat yang hendak dipimpinnya.
b)
Muncul
dari luar Masyarakat (Outsider)
Yang dimaksudkan dengan Komunikator yang
muncul dari luar masyarakat yakni Komunikator yang sebelumnya tidak berdomisili
di dalam wilayah masyrakat yang dimaksudkan.
Kelbihan dari Komunikator ini yaitu
kemampuannya untuk bertindak secara leluasa, ia segala kebijakan yang akan
dikeluarkan olehnya kecil kemungkinannya hanya berpihak pada satu golongan
masyarakat tertentu.
Numun biasanya ketidak berpihakan tersebut
tidak akan berlangsung lama. Begitu ia berinteraksi dengan masyarakat secara
perlahan ia akan mulai membentuk satu golongan tertentu yang tidak menutup
kemungkinannya akan diuntukngkan dalam peneluran kebijakan selanjutnya.
Kekurangan mendasar dari komunitator ini
yakni ketidak pahamannya terhadap kondisi social ekonomi masyarakatnya, ia
tidak mengetahui secara detail kondisi rill masyarakat, ia membutuhkan banyak
waktu untuk mempelajari kebetuhan masarakat sehingga dia tidak dapat bertindak
dengan cepat.
2.
Sesuatu
yang disampaikan (Pesan/Message)
Ketika Komunikator hendak menyampaiakn pesan
maka tentu saja pesan yang hendak disampaikan sudah ada dan sudah dipastikan
kebenarannya. Hal ini dimaksudkan supaya dampak yang ditimbulkan oleh pesan
tersebut bisa dipertanggung jawabkan.
Sebagai contoh ketika seorang kepala desa
hendak menyampaikan program pembangunan jalan tani maka kepala desa yang
bersangkutan betul-betul mengetahi bahwa program yang hendak disampaikan itu
benar-benar ada jangan sampai program tersebut baru sebatas wacana atau bahkan
tidak ada samasekali.
Secara lebih dalam darai pengertian dasarnya,
pembangunan merupakan suatu istilah yang dipakai dalam bermacam macam konteks
dan sering kali digunakan dalam konotasi politik dan ideology tertentu. Ada
banya kata yang mempunyai persamaan makna dengan kata pembangunan, misalnya
perubahan social ertumbuhan progres dan modernisasi. Banyak teori dan dimensi
pendekatan peubahan social diantaranya : dimensi evaluasi dan revolusi
sosialistik dan kapitalistik dan lainya.
Komunikasi Pembangunan adalah proses
penyampaian materi dalam rangka meningkatkan sesuatu agar menjadi lebih baik.
secara Luas Pengertian Komunikasi Pembangunan adalah sebagai aktivitas
pertukaran pesan secara timbale balik diantara semua pihak yang terlibat dala
usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan.
Secara
khusus Komunikasi pembangunan adalah segala upaya dan cara, serta teknik
penyampaian pesan atau gagasan dan keterampilan keterampilan pembangunan yang
berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada
masyarakat luas.
C.
Prespektif Komunikasi
Pembangunan
Tujuan komunikasi pembangunan ialah untuk
memajukan pembangunan. Pembangunan memerlukan agar rakyat yang mempunyai kadar
kenal huruf serta pendapatan rendah dan cirri sosio ekonomi yang berkaitan
denganya mestilah diberih tau tentang adanya teknologi dan ide ide baru yang
patut diterapkan oleh mereka.
Menerapkan model teori sanders (1958) dan
menganalisis pembangunan masayarakat kita bias melihat komunikasi dari empat
prespektif yaitu komunikasi sebagai proses metode program dan gerakan social.
Komunikasi sebagai proses harus kita pelajari
misalnya melalui prinsip dan teori perubahan social, kebudayaan implicit dan
eksplisit, dinamika hubungan kekuasaan atau hubungan silang budaya termasuk
kooperasi akomodasi persaingan konflik. Teori sosialisasi atau elkulturasi.
Sebagai
metode komunikasi harus kita dalami antara lain melalui teori control social
teori pengembangan masyarakat teori belajar teori formasi dan perubahan sikap
kencenderuan prilaku motivasi dan kognisi termasuk teori selektivitas dan
perbedaan individu.
Komunikasi sebagai program perlu kita peajari
melalui memanffatkan dan memperkembangkan teori manajeman analisis system teori
dan teknik evaluasi dan pengukuran untuk
mengetahui hasil (output) pengaruh (effect0 dan dampak (impact).
Untuk memahami komunikasi sebagai gerakan
social antara lain kita bisa minta pertolongan teori teori sosiologi politik psikologi
social khususnya psikologi massa termasuk pendapat problema da aksi social
teori manfaat dan kepuasaan social.
Uraina terakhir tentang ilmu dan teori yang
melandasi komunikasi sebagai proses, metode, program, dan gerakan social adalah
untuk menunjukan betapa kompleks liku liku komunikasi, betapa pentingnya
pendekatan antar disiplin. Dan betapah luas bentangan lahan yang belum banyak
digarap. Dan masih terbuka lebar bagi ilmuan dan pakar komunikasi untuk
mengembangkan ilmu dan kiatnya melalui kegiatan berteori berekspirementasi dan
berimplimentasi
Prespektif psikologis tentang komunikasi
manusia telah melahirkan banyak masalah dan petunjuk baru yang menadai sejumlah
besar upaya penelitian dibidang komunikasi manusia dalam tahun tahun terakhir
ini.
D.
Sejarah perkembangan
ilmu komunikasi
Para ahli komunikasi berpendapat bahwa Ilmu
komunikasi adalah termasuk salah satu
ilmu social dan merupakan ilmu terapan. Karenanya ilmu komunikasi sifatnya atau
multidisipliner. Sejarah perkembangan yang lebih jelas diperkirakan dapat
ditelesuri sejak sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Sejak zaman itu sampai
sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi dalam
empat era perubahan yaitu era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era
telekomunukasi, dan era komunikasi interaktif.
Sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat
ditelusuri sejak zaman Yunani Kuno, beberapa ratus tahun sebelum masehi. Sejak
saat ituperkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi menjadi empat periode, yaitu
periode tradisi retorika, periode pertumbuhan yang terjadi dari tahun 1900
hingga Perang Dunia II, periode konsolidasi yakni sejak usianya Perang Dunia II
hingga tahun 1960-an, dan periode teknologi komunikasi yang terjadi sejak
1960-an hingga sekarang. Di Indonesia, pendidikan Ilmu Komunikasi baru dimulai
pada 1949. Hingga tahun 1970-an bidang kajian komunikasi yang dipelajari
umumnya dititikberatkan pada bidang jurnalistik dan penerangan.
Dari komunikator ke khalayak, hanya ada satu
jalan, dengan arus satu arah. Inilah paradikma lama yang bertumpu pada konsepsi
linear, yang menggambarkan proses komunikasi sederhana solah berjalan menurut
garis lurus, seperti (a) boleh menciptakan, (b) untuk diteruskan kepada, (c)
yang akan meluncur lewat, (d) dan akhirnya akan menelurkan, (e) sesuai dengan
harapan (a) semula.
Pada dasarnya, model konvergensi
komunikasi telah menetralisasi pandangan lama tentang komunikasi yang bercorak
linear. Model linear komunikasi dimulai dengan penentu kebijakan atau program
merumuskan kebutuhan pembangunan, kemudian mengembangkan dan merencanakan isi
pesan komunikasi, dan selanjutnya menyalurkan lewat media massa,
pemimpin-pemimpin tingkat bawah, agen-agen pemasaran dan petugas-petugas
lapangan kepada masyarakat lokal/desa atau khalayak sasaran. Model lama
tersebut dinamakan model linear, juga ada yang menyebutkan sebagai model
transportasional, karena menganggap pesan komunikasi sebagai barang bawaan yag
diangkut dari kendaraan satu ke kendaraan berikutnya.
Model komunikasi merupakan alat
bantu dalam berpikir yang khususnya cocok untuk studi komunikasi. Kenapa model
itu bisa cocok untuk komunikasi, tidaklah mudah menjawabnya. Tetapi itu mungkin
muncul dari kenyataan bahwa komunikasi merupakan sebuah kekuatan pengikat dalam
hubungan antarmanusia, sekaligus merupakan sesuatu yang jelas terlibat, dan
tidak mempunyai bentuk-bentuk yang dapat diramalkan dan berulang-ulang terjadi
di dalam struktur hubungan tertentu. Dan ini mempengaruhi struktur itu tanpa
dapat diobservasi.
Banyak-banyak istilah dasar dalam komunikasi
yang mempunyai arti yang berbeda jika dipakai dalam komunikasi massa. Kita
perlu mengetahi perbedaan karakteristik dari komunikasi massa. Definisi yang
serring dikutip berbunyi : komunikasi massa terdiri dari lembaga lembaga dan
teknik teknik dengan mana kelompok kelompok khusus menggunakan peralatan
peralatan teknologis ( pers, media cetak, radio, film , media online, dan
sebagainya) untuk menyebarkan isi simbolik kepada audiens audiens yang banyak
jumlahnya, heterogen dan terpisah pisah.
Defenisis tersebut memperlihatkan sebagian
besar variasi variasi dan tambahan tambahan yang kita perhatikan. Si “ pengirim
“ dalam komunikasi massa selalu merupakan bagian dari sebuah kelompok yang
terorganisasi, dan sering kali merupakan anggota dari sebuah lembaga yang
mempunya fungsi lain selain komunikasi . si” penerima” selalu seorang, tapi
juga dapat dilihat oleh si pengirim sebagi suatu kelompok atau kumpulan orang
dengan beberapa atribut atribut umum tertentu.
Saluranya tidak lagi terditri dari hubungaan
antar manusia, alat alat ekspresi atau panca indra, tetapi mencakup alat alat
dan system penyebar yang berdasarkan teknologi. System system ini tetap
memiliki komponen sosial, karna tidak teikat oleh hokum, adat istiadat, dan
harapan harapan masyarakat. Pesan pesan
dalam komunikasi massa bukan merupakan seuatu yang unik tetapi merupakan
struktur simbolik yang diproduksi secara masal, dapat berulang ulang dan sering
kali kompliks sifatnya.
Hal hal penting dalam komunikasi massa :
sifat umum dan terbukanya semua komunikasi ; terbatas dan terkontrolnya
fasilitas “ pengirim” ( sending facilities ) ; hubungan yang tidak pribadi
(impersonal) antara pengirim dan penerima. Ketidak keseimbangan hubungan antar
mereka; adanya interpensi pengaturan secara institusional antara pengirim dan
penerima.a
Dengan demikian, timbul keinginan
unt uk menggambarkan garis-garis yang
menunjukkan kaitan-kaitan yang kita tahu ada, tetapi tidak bisa kita lihat. Kainginan
menggunakan peralatan-peralatan lain untuk menunjukkan struktur, tipografi,
kekuatan dan arah dari hubungan-hubungan itu. Begitu banyak masalah komunikasi
yang harus deselami dengan abstraksi verbal, sehingga rasanya lega bila ada
paling tidak sesuatu yang pasti dalam bentuk grafis, walaupun masih juga ada
abstraksinya.
Pada kenyataannya, tidak ada satu
bentuk universal dari proses komunikasi massa dan keanekaragaman realitanya
menyebabkan munculnya banyak kemungkinan bentuk model yang menggambarkan
seluruh bagian-bagian komunukasi massa.
Model pengirim saluran pesan
penerima yang sederhana dengan cepatnya dirombak sepanjang tahun 50-an sesuai
keinginan para pelajar komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa.
Perubahan-perubahan itu memerhatikan beberapa aspek penting dari komunikasi
massa. Salah satunya adalah keinginan untuk menyertakan secara lebih engkap dan
sebagai komponen utama, elemen umpan balik.
Sejalan dengan itu, maka mulailah
dikenal proses komunikasi yang tidak linear (berupa garis lurus satu arah).
Proses komunikasi menjaddi sirkuler berulang-ulang membentuk spiral, karena
perubahan yang ditimbulkan oleh komunikasi akan menimbulkan suatu lentingan
pada titik-titik dan tingkatan yang berbeda dengan pada saatdimulainya proses
komunikasi.
Orang dapat menyimpulkan bahwa
perkembangan yang demikian ada kaitannya dengan intersubjektivitas dan
komunikasi, karena setiap komunikasi melibatkan sedikit banyak pertukaran dan
tawar menawar antara si pengirim dan penerima. Dengan demikian, hasil dari
komunikasi merupakan persoalan perundingandan tidak selalu dapat diramalkan
sebelumnya. Pemikiran yang demikian
terus menjadi semakin penting pada penelitian terhadapkomunikasi interpersonal,
dan telah mempengaruhi perkembangan apa yang kita namakan “pendekatan
sentra-audients terhadap komunikasi massa.
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi pembangunan dewasa ini adalah
merupakan hal terpenting dalam pembangunan dan tidak bisa disepelekan.
Komunikasi pembangunan tidak sepenuhnya menjadi komsumsi pemerintah, tepati
dalam lembaga atau organisasi pun dibutuhkan. Bahkan dalam keluarga
sekalipun.dalam pembangunan dewasa ini, ada banyak peran yang dapat dilakukan
komunikasi dalam pembangunan, diantaranya :
a)
Komunikasi
dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap
mental, dan bentuk prilaku yang menunjang modernisasi.
b)
Komunikasi
dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis ke
pertanian, hingga kekeberhasilan pembangunan hingga reparasi mobil. (schram,
1967)
c)
Media
massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami
sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan
kepribadian yang mobile.
d)
Media
massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
e)
Komunikasi
dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
f)
Komunikasi
memudahkan perencanaan dan inflementasi program-program pembangunan yang
berkaitan dengan kebutuhan penduduk.
g)
Komunikasi
dapat membuat pembangunan ekonomi, social, dan politik menjadi suatu proses
yang berlangsung sendiri.
Pembangunan
harus didukung oleh partisipasi masyarakat, dimana tingkat keterlibatan
masyarakatdalam paket program pembangunan sangat dibutuhkan, untuk itu
dibutuhkan upaya-upaya agar masyarakat bisa turut serta dalam pembangunan.
Untuk itu pada setiap tahapan-tahapan pembanguan keterlibatan masyarakat adalah
mutlak.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman,
Arief. 2006. Kebebasan, Negara,
Pembangunan. Jakarta: Pustaka Alavabet.
Cleveland,
Harland dan Mochtar Lubis. 1990. Masa Depan
“Pembangunan”. Penerjamah: Ricardo Iwan Yatim. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Dilla,
Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Fakih,
Mansour. 2006. Runtuhnya Teori
Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insit Press.
Melkote,
Srinivas R. 1991. Communication For
Development in Third World. New Delhi: Sage Publication.
Moeljarto
T. 1995. Politik Pembangunan: Sebuah
Analisis, Arah dan Strategi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Nasution,
zulkarimen. 2002. Komunikasi pembangunan,
pengenalan teori dan penerapanya. Jakarta : rajagrafindo persada.
Rakhmat,
Jalaluddin. 1999. Rekayasa Sosial:
Reformasi atau Revolusi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rogers,
Everett M. ( editor ). 1985. Komunikasi
dan pembangunan: perspektif kritis. Penerjemah : dasmar nurdin. Jakarta:
LP3ES.
Rogers,
Everett M. dan F. Floyd Shoemaker ( dalam Abdillah Hanafi ). 1986. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru.
Penyunting: Abdullah Hanafi . Surabaya: Usaha Nasional.
Rosyadi,
Slamet. 2010. Paradigma Baru Manajemen
Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
William
A. Pasmore, William A. 1994. Creating
Strategic Change, Designing the Flexible, High-Performing Organization. New
York: John Wiley & Sons.
Yustika,
Ahmad Erani. 2002. Pembangunan dan
Kritis: Memetakan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Grasindo.
PEMBAGIAN TUGAS
ANGGOTA KELOMPOK
1)
Jumardi
.A bertugas sebagai pemikir
2)
Hilman
Hilmawan bertugas sebagai pengetik atau penginput data
3)
Kevin
Nanda Sembiring bertugas sebagai Penyuplai Buku
4)
Astuti
Latif bertugas sebagai Pengetik atau penginput data
5)
Melda
Tiku Padang bertugas sebagai pemikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar