Selasa, 12 November 2013

komunikasi dan perubahan sosial

BAB  I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Di era sekarang ini, pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan mulai dari perkotaan hingga ketingkat pedesaan. Puluhan juta bahkan ratusan juta dana dikucurkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau ke kelompok-kelompok masyarakat didaerah untuk menunjang keberhasilan pembangunan di daerah tersebut.
Demi keberhasilan pembangunan tersebut maka peran serta masyarakat dalam menentukan arah pemabangunan sangatlah penting agar tujuan dari pembangunan tersebut bisa mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu diperlukan suatu komunikasi antara pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan.
Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembanguan. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting, sebagai contoh, suatu kelompok tani perlu mengkomunikasikan tentang kebutuhan pupuk anggotanya kepada pemerintah sehingga pemerintah bisa memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tersebut.

B.           RUMUSAN MASALAH
bagaimana komunikasi dan pembangunan itu berkaitan dengan kesuksesan pembangunan serta apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya komunikasi pembangunan?

C.           TUJUAN
Mengetahui lebih jauh tentang pengertian Komunikasi dan pembangunan, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan komunikasi pembangunan.









BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Komunikasi dan Pembangunan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, gagasan, harapan, perasaan dari seseorang (Komunikator) ke orang lain atau Pihak Lain (Kominikan). Dalam penyampain pesan/gagasan perlu dipahami siapa yang diajak berkomuniasi, hal itu meliputi pendidikan umur, status social, kebiasaan, dan lain-lain. komunikasi adalah Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol
            komunikasi  adalah Proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang kepada orang lain, dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang lain yang menerimanya (BROWN). Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawa pengetahuan kepada massa. Mereka yang memberi informasi akan menjadi orang berarti, dan para pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang lain yang yang juga mempunyai kelebihan dalam hal memiliki informasi.
Menurut Roger dan S. Schoemaker (1971) Pembangunan adalah suatu jenis perubahan social dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu sistem social untuk menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih baik.
Sedangkan menurut Kleijans (1975) pembangunan merupakan pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru, perluasan wawasan manusia, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntukan kepercayaan diri, sedangkan Pengertian pembangunan secara sederhana yaitu perubahan, perbaikan menuju kearah yang lebih baik.
Pembangunan adalah proses social yag direkayasa yang kata intinya adalah perubahan social dan rekayasa social model pembanunan yang terjadi besar besaran dinegara dunia ketiga. Ada banyak konsep pembangunan, misalnya menyamakan pembangunan dengan moderinisasi. Istilah pembangunan kini telah menyebar dan digunakan sebagai visi teori dan proses yang diyakini oleh rakyat dihampir semua Negara khususnya duni ketiga dan diterjemakan dengan bahasa local dimasing masing Negara.
Pembangunan mula mula dipakai dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan, bila pertumbuhan eonomi masyarakat  tersebut cudalah kup tinggi. Dengan demikian yang diukur adalah produktuktifitas masyarakat dan produktifitas Negara setiap tahunnya.  Cara lain untuk mengukur kesejateraan peduduk sebuah Negara adalah menggunakan tolak ukur PQLI (physical quality of life indexs) dengan tiga indicator : (1) ratarata harapan hidup sesudah umur satu tahun. (2) rata rata jumlah kematian bayi (3) rata rata persentase buta dan melek huruf. Kreteria keberhasilan pembangunan yang paling baru dimasuk kan factor kerusakan lingkungan sebagai factor yang menentukan. Apa guanya pembangunan yang tinggi poduktivitasnya merata pembagian kekayaanya tetapi muncul kerusakan sumber daya alam , polusi akibat limbah industry, dan sebagainya. Akaibatnya, pembangunan itu tidak dapat berkelanjutan, tolak ukur pembangunan yang berhasditambah lagi yakni factor keadilan social. Factor ini bukan hanya berdasarkan pertimbangan moral tetapi berkaitan dengan kelestarian pembangunan.

B.           Unsur-unsur Komunikasi Pembangunan
Dalam komunikasi pembangunan terdapat beberapa unsur-unsur komunikasi yaitu :
1.    Pihak Yang menyampiakan Pesan (Komunikator/Source)
Komunikator sebagai pemerakarsa dari terwujudnya sebuah perubahan. Komunikator juga berperan sebagi agen perubahan yani menjadi pusat untuk merubah dari kondisi lemah menjadi kuat.
Komuniukator bisa muncul dari siapa saja, dalam komunikasi pembangunan komunikator tidak harus pemerintah, komunikator selain pemerintah bisa saja meliputi LSM, Organisasi, atau Individu.
Kita pun bisa tampil sebagai komunikator ketika kita ada upaya-upaya atau ada kemampuan untuk merubah/melakukan perubahan. Komunikator sebagai agen perubahan bisa muncul dari dua hal, yaitu :

a)    Muncul dari masyarakat itu sendiri (Insider)
Komunikator yang muncul dari dalam masyarakat memiliki kelebihan yaitu lebih mengetahui kondisi masyarakat, ia lebih tahu tentang kondisi ekonomi, social budaya masyarakat setempat sehingga upaya yang ia laksanakan bisa betul-betul sesuai dengan kehendak masyarakat.
Namun disisi lain kekukarangan dari komunikator jenis ini yakni kurang obyektif/kurang leluasanya dalam bertindak sehingga dalam bekerja ia tidak independen.
Dewasa ini istilah putra daerah semakin sering didengung-dengungkan terutama dalam pemilihan kepala-kepala daerah. Hal ini tentu saja karena adaya pengaharapan dari masyarakat bahwa kepala daerah yang terpilih benar-benar mengerti tentang kebutuhan mendasar dari rakyat yang hendak dipimpinnya.


b)    Muncul dari luar Masyarakat (Outsider)
Yang dimaksudkan dengan Komunikator yang muncul dari luar masyarakat yakni Komunikator yang sebelumnya tidak berdomisili di dalam wilayah masyrakat yang dimaksudkan.
Kelbihan dari Komunikator ini yaitu kemampuannya untuk bertindak secara leluasa, ia segala kebijakan yang akan dikeluarkan olehnya kecil kemungkinannya hanya berpihak pada satu golongan masyarakat tertentu.
Numun biasanya ketidak berpihakan tersebut tidak akan berlangsung lama. Begitu ia berinteraksi dengan masyarakat secara perlahan ia akan mulai membentuk satu golongan tertentu yang tidak menutup kemungkinannya akan diuntukngkan dalam peneluran kebijakan selanjutnya.
Kekurangan mendasar dari komunitator ini yakni ketidak pahamannya terhadap kondisi social ekonomi masyarakatnya, ia tidak mengetahui secara detail kondisi rill masyarakat, ia membutuhkan banyak waktu untuk mempelajari kebetuhan masarakat sehingga dia tidak dapat bertindak dengan cepat.

2.            Sesuatu yang disampaikan (Pesan/Message)
Ketika Komunikator hendak menyampaiakn pesan maka tentu saja pesan yang hendak disampaikan sudah ada dan sudah dipastikan kebenarannya. Hal ini dimaksudkan supaya dampak yang ditimbulkan oleh pesan tersebut bisa dipertanggung jawabkan.
Sebagai contoh ketika seorang kepala desa hendak menyampaikan program pembangunan jalan tani maka kepala desa yang bersangkutan betul-betul mengetahi bahwa program yang hendak disampaikan itu benar-benar ada jangan sampai program tersebut baru sebatas wacana atau bahkan tidak ada samasekali.
Secara lebih dalam darai pengertian dasarnya, pembangunan merupakan suatu istilah yang dipakai dalam bermacam macam konteks dan sering kali digunakan dalam konotasi politik dan ideology tertentu. Ada banya kata yang mempunyai persamaan makna dengan kata pembangunan, misalnya perubahan social ertumbuhan progres dan modernisasi. Banyak teori dan dimensi pendekatan peubahan social diantaranya : dimensi evaluasi dan revolusi sosialistik dan kapitalistik dan lainya.
Komunikasi Pembangunan adalah proses penyampaian materi dalam rangka meningkatkan sesuatu agar menjadi lebih baik. secara Luas Pengertian Komunikasi Pembangunan adalah sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbale balik diantara semua pihak yang terlibat dala usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan.
Secara khusus Komunikasi pembangunan adalah segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian pesan atau gagasan dan keterampilan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas.

C.           Prespektif Komunikasi Pembangunan
Tujuan komunikasi pembangunan ialah untuk memajukan pembangunan. Pembangunan memerlukan agar rakyat yang mempunyai kadar kenal huruf serta pendapatan rendah dan cirri sosio ekonomi yang berkaitan denganya mestilah diberih tau tentang adanya teknologi dan ide ide baru yang patut diterapkan oleh mereka.
Menerapkan model teori sanders (1958) dan menganalisis pembangunan masayarakat kita bias melihat komunikasi dari empat prespektif yaitu komunikasi sebagai proses metode program dan gerakan social.
Komunikasi sebagai proses harus kita pelajari misalnya melalui prinsip dan teori perubahan social, kebudayaan implicit dan eksplisit, dinamika hubungan kekuasaan atau hubungan silang budaya termasuk kooperasi akomodasi persaingan konflik. Teori sosialisasi atau elkulturasi.
Sebagai metode komunikasi harus kita dalami antara lain melalui teori control social teori pengembangan masyarakat teori belajar teori formasi dan perubahan sikap kencenderuan prilaku motivasi dan kognisi termasuk teori selektivitas dan perbedaan individu.
Komunikasi sebagai program perlu kita peajari melalui memanffatkan dan memperkembangkan teori manajeman analisis system teori dan teknik evaluasi dan  pengukuran untuk mengetahui hasil (output) pengaruh (effect0 dan dampak (impact).
Untuk memahami komunikasi sebagai gerakan social antara lain kita bisa minta pertolongan teori teori sosiologi politik psikologi social khususnya psikologi massa termasuk pendapat problema da aksi social teori manfaat dan kepuasaan social.
Uraina terakhir tentang ilmu dan teori yang melandasi komunikasi sebagai proses, metode, program, dan gerakan social adalah untuk menunjukan betapa kompleks liku liku komunikasi, betapa pentingnya pendekatan antar disiplin. Dan betapah luas bentangan lahan yang belum banyak digarap. Dan masih terbuka lebar bagi ilmuan dan pakar komunikasi untuk mengembangkan ilmu dan kiatnya melalui kegiatan berteori berekspirementasi dan berimplimentasi
Prespektif psikologis tentang komunikasi manusia telah melahirkan banyak masalah dan petunjuk baru yang menadai sejumlah besar upaya penelitian dibidang komunikasi manusia dalam tahun tahun terakhir ini.

D.           Sejarah perkembangan ilmu komunikasi

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa Ilmu komunikasi adalah  termasuk salah satu ilmu social dan merupakan ilmu terapan. Karenanya ilmu komunikasi sifatnya atau multidisipliner. Sejarah perkembangan yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelesuri sejak sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Sejak zaman itu sampai sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi dalam empat era perubahan yaitu era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era telekomunukasi, dan era komunikasi interaktif.
Sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak zaman Yunani Kuno, beberapa ratus tahun sebelum masehi. Sejak saat ituperkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi menjadi empat periode, yaitu periode tradisi retorika, periode pertumbuhan yang terjadi dari tahun 1900 hingga Perang Dunia II, periode konsolidasi yakni sejak usianya Perang Dunia II hingga tahun 1960-an, dan periode teknologi komunikasi yang terjadi sejak 1960-an hingga sekarang. Di Indonesia, pendidikan Ilmu Komunikasi baru dimulai pada 1949. Hingga tahun 1970-an bidang kajian komunikasi yang dipelajari umumnya dititikberatkan pada bidang jurnalistik dan penerangan.
Dari komunikator ke khalayak, hanya ada satu jalan, dengan arus satu arah. Inilah paradikma lama yang bertumpu pada konsepsi linear, yang menggambarkan proses komunikasi sederhana solah berjalan menurut garis lurus, seperti (a) boleh menciptakan, (b) untuk diteruskan kepada, (c) yang akan meluncur lewat, (d) dan akhirnya akan menelurkan, (e) sesuai dengan harapan (a) semula.
            Pada dasarnya, model konvergensi komunikasi telah menetralisasi pandangan lama tentang komunikasi yang bercorak linear. Model linear komunikasi dimulai dengan penentu kebijakan atau program merumuskan kebutuhan pembangunan, kemudian mengembangkan dan merencanakan isi pesan komunikasi, dan selanjutnya menyalurkan lewat media massa, pemimpin-pemimpin tingkat bawah, agen-agen pemasaran dan petugas-petugas lapangan kepada masyarakat lokal/desa atau khalayak sasaran. Model lama tersebut dinamakan model linear, juga ada yang menyebutkan sebagai model transportasional, karena menganggap pesan komunikasi sebagai barang bawaan yag diangkut dari kendaraan satu ke kendaraan berikutnya.
            Model komunikasi merupakan alat bantu dalam berpikir yang khususnya cocok untuk studi komunikasi. Kenapa model itu bisa cocok untuk komunikasi, tidaklah mudah menjawabnya. Tetapi itu mungkin muncul dari kenyataan bahwa komunikasi merupakan sebuah kekuatan pengikat dalam hubungan antarmanusia, sekaligus merupakan sesuatu yang jelas terlibat, dan tidak mempunyai bentuk-bentuk yang dapat diramalkan dan berulang-ulang terjadi di dalam struktur hubungan tertentu. Dan ini mempengaruhi struktur itu tanpa dapat diobservasi.
Banyak-banyak istilah dasar dalam komunikasi yang mempunyai arti yang berbeda jika dipakai dalam komunikasi massa. Kita perlu mengetahi perbedaan karakteristik dari komunikasi massa. Definisi yang serring dikutip berbunyi : komunikasi massa terdiri dari lembaga lembaga dan teknik teknik dengan mana kelompok kelompok khusus menggunakan peralatan peralatan teknologis ( pers, media cetak, radio, film , media online, dan sebagainya) untuk menyebarkan isi simbolik kepada audiens audiens yang banyak jumlahnya, heterogen dan terpisah pisah.
Defenisis tersebut memperlihatkan sebagian besar variasi variasi dan tambahan tambahan yang kita perhatikan. Si “ pengirim “ dalam komunikasi massa selalu merupakan bagian dari sebuah kelompok yang terorganisasi, dan sering kali merupakan anggota dari sebuah lembaga yang mempunya fungsi lain selain komunikasi . si” penerima” selalu seorang, tapi juga dapat dilihat oleh si pengirim sebagi suatu kelompok atau kumpulan orang dengan beberapa atribut atribut umum tertentu.
Saluranya tidak lagi terditri dari hubungaan antar manusia, alat alat ekspresi atau panca indra, tetapi mencakup alat alat dan system penyebar yang berdasarkan teknologi. System system ini tetap memiliki komponen sosial, karna tidak teikat oleh hokum, adat istiadat, dan harapan harapan masyarakat.  Pesan pesan dalam komunikasi massa bukan merupakan seuatu yang unik tetapi merupakan struktur simbolik yang diproduksi secara masal, dapat berulang ulang dan sering kali kompliks sifatnya.
Hal hal penting dalam komunikasi massa : sifat umum dan terbukanya semua komunikasi ; terbatas dan terkontrolnya fasilitas “ pengirim” ( sending facilities ) ; hubungan yang tidak pribadi (impersonal) antara pengirim dan penerima. Ketidak keseimbangan hubungan antar mereka; adanya interpensi pengaturan secara institusional antara pengirim dan penerima.a
            Dengan demikian, timbul keinginan unt uk menggambarkan garis-garis yang menunjukkan kaitan-kaitan yang kita tahu ada, tetapi tidak bisa kita lihat. Kainginan menggunakan peralatan-peralatan lain untuk menunjukkan struktur, tipografi, kekuatan dan arah dari hubungan-hubungan itu. Begitu banyak masalah komunikasi yang harus deselami dengan abstraksi verbal, sehingga rasanya lega bila ada paling tidak sesuatu yang pasti dalam bentuk grafis, walaupun masih juga ada abstraksinya.
            Pada kenyataannya, tidak ada satu bentuk universal dari proses komunikasi massa dan keanekaragaman realitanya menyebabkan munculnya banyak kemungkinan bentuk model yang menggambarkan seluruh bagian-bagian komunukasi massa.
            Model pengirim saluran pesan penerima yang sederhana dengan cepatnya dirombak sepanjang tahun 50-an sesuai keinginan para pelajar komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. Perubahan-perubahan itu memerhatikan beberapa aspek penting dari komunikasi massa. Salah satunya adalah keinginan untuk menyertakan secara lebih engkap dan sebagai komponen utama, elemen umpan balik.
            Sejalan dengan itu, maka mulailah dikenal proses komunikasi yang tidak linear (berupa garis lurus satu arah). Proses komunikasi menjaddi sirkuler berulang-ulang membentuk spiral, karena perubahan yang ditimbulkan oleh komunikasi akan menimbulkan suatu lentingan pada titik-titik dan tingkatan yang berbeda dengan pada saatdimulainya proses komunikasi.
            Orang dapat menyimpulkan bahwa perkembangan yang demikian ada kaitannya dengan intersubjektivitas dan komunikasi, karena setiap komunikasi melibatkan sedikit banyak pertukaran dan tawar menawar antara si pengirim dan penerima. Dengan demikian, hasil dari komunikasi merupakan persoalan perundingandan tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya.  Pemikiran yang demikian terus menjadi semakin penting pada penelitian terhadapkomunikasi interpersonal, dan telah mempengaruhi perkembangan apa yang kita namakan “pendekatan sentra-audients terhadap komunikasi massa.













BAB III
KESIMPULAN

Komunikasi pembangunan dewasa ini adalah merupakan hal terpenting dalam pembangunan dan tidak bisa disepelekan. Komunikasi pembangunan tidak sepenuhnya menjadi komsumsi pemerintah, tepati dalam lembaga atau organisasi pun dibutuhkan. Bahkan dalam keluarga sekalipun.dalam pembangunan dewasa ini, ada banyak peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam pembangunan, diantaranya :
a)    Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap mental, dan bentuk prilaku yang menunjang modernisasi.
b)    Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis ke pertanian, hingga kekeberhasilan pembangunan hingga reparasi mobil. (schram, 1967)
c)    Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian yang mobile.
d)    Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
e)    Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
f)     Komunikasi memudahkan perencanaan dan inflementasi program-program pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk.
g)    Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, social, dan politik menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri.
Pembangunan harus didukung oleh partisipasi masyarakat, dimana tingkat keterlibatan masyarakatdalam paket program pembangunan sangat dibutuhkan, untuk itu dibutuhkan upaya-upaya agar masyarakat bisa turut serta dalam pembangunan. Untuk itu pada setiap tahapan-tahapan pembanguan keterlibatan masyarakat adalah mutlak.









DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arief. 2006. Kebebasan, Negara, Pembangunan. Jakarta: Pustaka Alavabet.
Cleveland, Harland dan Mochtar Lubis. 1990. Masa Depan “Pembangunan”. Penerjamah: Ricardo Iwan Yatim. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Fakih, Mansour. 2006. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insit Press.
Melkote, Srinivas R. 1991. Communication For Development in Third World. New Delhi: Sage Publication.
Moeljarto T. 1995. Politik Pembangunan: Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Nasution, zulkarimen. 2002. Komunikasi pembangunan, pengenalan teori dan penerapanya. Jakarta : rajagrafindo persada.
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Rekayasa Sosial: Reformasi atau Revolusi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rogers, Everett M. ( editor ). 1985. Komunikasi dan pembangunan: perspektif kritis. Penerjemah : dasmar nurdin. Jakarta: LP3ES.
Rogers, Everett M. dan F. Floyd Shoemaker ( dalam Abdillah Hanafi ). 1986. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Penyunting: Abdullah Hanafi . Surabaya: Usaha Nasional.
Rosyadi, Slamet. 2010. Paradigma Baru Manajemen Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
William A. Pasmore, William A. 1994. Creating Strategic Change, Designing the Flexible, High-Performing Organization. New York: John Wiley & Sons.
Yustika, Ahmad Erani. 2002. Pembangunan dan Kritis: Memetakan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Grasindo.











PEMBAGIAN TUGAS ANGGOTA KELOMPOK

1)      Jumardi .A bertugas sebagai pemikir
2)      Hilman Hilmawan bertugas sebagai pengetik atau penginput data
3)      Kevin Nanda Sembiring bertugas sebagai Penyuplai Buku
4)      Astuti Latif bertugas sebagai Pengetik atau penginput data

5)      Melda Tiku Padang bertugas sebagai pemikir

Tidak ada komentar: