Kamis, 10 April 2014

reproduksi tumbuhan (botani)


I.             PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Sistem reproduksi pada tumbuhan terdiri dari reproduksi reksual (Generatif) dan reproduksi aseksual (vegetatif). Pada reproduksi seksual atau generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Sistem reproduksi seksual (generatif) dilakukan oleh tumbuhan berbiji atau yang biasa disebut dengan Spermatophyta. Tumbuhan berbiji ini diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu gimnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Hal ini diliat dari ada atau tidak adanya kotiledon pada biji tumbuhan tersebut.
Perkembangbiakan secara genaratif terjadi jika benang sari menempel di atas kepala putik. Benangsari merupakan alat kelamin jantan pada bunga,sedangkan kepala putik merupakan alat kelamin betina pada bunga.Penyerbukan dapat dibantu oleh angin,air,serangga dan tangan manusia. Penyerbukan yang dibantu oleh angin contohnya tanaman:padi,gandum,pohon jambu dan lain lain.Tanaman yang penyerbukannya di bantu manusia contohnya tanaman vanili dan  anggrek. Tanaman yang memiliki bunga biasanya penyerbukannnya dibantu oleh serangga.





1.2          Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yakni :
1.    Apa itu reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan ?
2.    Apa itu tumbuhan biji terbuka (gimnospermae) ?
3.    Apa itu tumbuhan biji tertutup (angiospermae) ?
4.    Apa peranan biji dalam pelestarian genetis ?
1.3          Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
1.    Mengetahui itu reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan.
2.    Mengetahui itu tumbuhan biji terbuka (gimnospermae).
3.    Mengetahui itu tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
4.    Mengetahui peranan biji dalam pelestarian genetis.













II.            PEMBAHASAN
2.1          Reproduksi Seksual (Generatif)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan Heterospora. Tumbuhan berbiji membentuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek.Miasalnya struktur seperti konus atau strobilus pada conifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meosis di dalam sporangia. Akan tetapi pada tumbuhan berbiji, tidak di lepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina danmenyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memelihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada Mikrosporangium produk meosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh kea rah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari,mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari dan mikrosporofil merupakan benang sari, istilah megaspore merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah (karpela).
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan. Adapun ciri dari spermatophyte ini, yaitu :
1.    Struktur perkembangan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
2.     Kormophyta: sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
3.    Tracheophyta: sudah mempunyai pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
4.    Pada hakekatnya tumbuhan biji memiliki tumbuhan hijau (klorofil), hanya beberapa spesies yang tidak memilikinya sehingga bersifaat parasit.
5.    Ada yang bersifat sporofit yang mendapatkan makanan dari bahan-bahan organik.
6.    Sebutan lain untuk tumbuhan berbiji
·         Anthophhyta (tumbuhan berbunga)
·         Phanerogame (tumbuhan yang pekawinannya terlihat.
·         Embriphyta lifonogama (tumbuhan yang berlembaga dan perkawinannya melalui pembuluh.
Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Alat perkembangiakan tumbuhan adalah benang sari dan putik. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Pada kepala sari yang cukup tua terdapat kotak sari yang berisi serbuk sari. Di dalam setiap serbuk sari terdapat sel kelamin jantan atau spermatozoid. Putik terdiri kepala putik, tangkai putik,dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji. Di dalam setiap bakal biji terdapat kantung lembaga yang mengandung beberapa inti. Salah satu inti itu merupakan sel kelamin betina atau sel telur (ovum).
           
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah
 berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru. Tumbuhan akan tumbuh jika biji itu ditanam atau berada pada lingkungan yang cocok.
2.2          Tumbuhan Biji Terbuka (Gimnospermae)
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun  strobilus atau runjung.


Adapun ciri morfologi dan anatomi pada tumbuhan gymnospermae ini, yaitu :
A.    Ciri Morfologi:
1.    Umumnya merupakan tumbuhan berkayu berupa pepohonan atau perdu
2.    System perakarannya serabut
3.    Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak cabang atau tidak sama sekali.
4.    Daunnya kecil, tebal, atau seperti jarum
5.    Alat perkembangbiakannya disebut strobilus
6.    Bunga sesungguhnya belum ada
B.    Ciri Anatomi:
1.    Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2.    Ujung akarnya terlindung oleh tudung akar atau kaliptra
3.    Endodermis pada akar maupun batang mengandung banyak zat tepung
4.    Pada silinder pusat akar dan batang terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang sekarang.
Ada beberapa manfaat gymnospermae antara lain:
-          Untuk industry kertas dan korek api (pinus dan agathis)
-          Untuk obat-obatan (pinus, ephedra, juniperus)
-          Untuk makanan (Gnetum gnemon)
-          Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
2.3          Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan lebih tinggi dibandingkan golongan tumbuhan lain.
Ciri dan struktur angiospermae. Memiliki bakal biji yang tidak tampak karena terbungkus dalam suatu badan yang berasal dari daun buah. Badan itu disebut bakal buah (ovary). Alat reproduksi angiospermae adalah bunga sesungguhnya dengan bermacam-macam bentuk dan susunan, kebanyakan bunga bersifat hemafrodit karena memiliki alat kelamin jantan dan betina. Daun angiospermae kebanyakan pipih dan lebar. Ada berupa daun tunggal da nada juga berupa daun majemuk. Batang dan akar angiospermae ada yang memiliki cambium dan ada yang tidak memiliki cambium. Sedangkan akarnya dapat berupa akar tunggang atau serabut.
Jenis angiospermae sangat bervariasi. Ada yang hidup sebagai semak, perdu, atau berupa pohon besar. Selain itu beberapa jenis angiospermae tumbuh kecil, hidup merayap dipermukaan tanah. Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu:
A.      Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae mepunyai ciri khas antara lain:
1.    Mempunyai biji berkeping satu
2.    Berakar serabut
3.    Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya
4.    Tidak bercabang
5.    Akar dan batang tidak berkambium Sebagai contoh misalnya: oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nusifera (kelapa).
B.      Dicotyledoneae (berkeping dua)
Dycotyledoneae mempunyai ciri khas antara lain:
1.       Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2.       Berakar tunggang


3.       Btang dari pangkal besar makin keatas makin kecil
4.       Batang bercabang
5.       Btang dan akar berkambium, Sebagai contoh misalnya: Cassia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), ficus elastic (karet).
2.4          Peran Biji dalam Pelestarian Genetis
Biji merupakan perkembangan dari bakal biji. Pada tumbuhan spermatophyta, biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena setiap biji mengandung lembaga (embrio) sebagai calon individu baru. Bantuk, struktur dan ukuran biji bervariasi ditentukan oleh perkembangan jaringan-jaringan penyusun bakal biji setelah prmbuahan. Biji memiliki bagian-bagian seperti kulit biji, tali pusar dan inti biji.
Di dalam bakal biji terdapat embrio/calon individu baru yang siap berkecambah, terdiri dari :
·         Akar lembaga/calon akar (radikula)
·         Daun lembaga/kotiledon, merupakan daun pertama pada tumbuhan. Fungsinya, yaitu alat fotosintesis sebelum daun yang sesungguhnya terbentuk dan tempat menimbun makanan pada polong-polongan.
·         Batang lembaga (ruas batang di atas daun lembaga atau di bawah daun lembaga).




III.           PENUTUP
3.1          Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil, yaitu :
1.    Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan Heterospora. Tumbuhan berbiji membentuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek.Miasalnya struktur seperti konus atau strobilus pada conifer dan bunga pada tumbuhan berbunga
2.    Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Dengan ciri sebagai berikut :
-          Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
-          Ujung akarnya terlindung oleh tudung akar atau kaliptra
-          Endodermis pada akar maupun batang mengandung banyak zat tepung
-          Pada silinder pusat akar dan batang terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna.
-          Angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan lebih tinggi dibandingkan golongan tumbuhan lain.
Ciri dan struktur angiospermae. Memiliki bakal biji yang tidak tampak karena terbungkus dalam suatu badan yang berasal dari daun buah. Badan itu disebut bakal buah (ovary). Alat reproduksi angiospermae adalah bunga sesungguhnya dengan bermacam-macam bentuk dan susunan, kebanyakan bunga bersifat hemafrodit karena memiliki alat kelamin jantan dan betina. Daun angiospermae kebanyakan pipih dan


lebar. Ada berupa daun tunggal da nada juga berupa daun majemuk. Batang dan akar angiospermae ada yang memiliki cambium dan ada yang tidak memiliki cambium. Sedangkan akarnya dapat berupa akar tunggang atau serabut.
3.    Biji merupakan perkembangan dari bakal biji. Pada tumbuhan spermatophyta, biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena setiap biji mengandung lembaga (embrio) sebagai calon individu baru. Bantuk, struktur dan ukuran biji bervariasi ditentukan oleh perkembangan jaringan-jaringan penyusun bakal biji setelah prmbuahan.
3.2          Saran
Dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan maka kami selaku pembuat makalah meminta saran dan kritikan dalam kesempurnaan makalah kami.











Tidak ada komentar: